Puisi Legiman Partowiryo Berjudul Tawa yang Tanggal 3 Bait 12 Baris
S
Tawa yang Tanggal
© Sirazhy
Bebunyian kini kerontang
di tengah cuaca terik
tak ada lagi benua
yang tengahnya ada danau
bernama cinta.
setiap siluet lagu
memburu si pendiam
agar bersuara dengan apa saja
tentang yang tak bisa
di jangkau nalar.
dan saat kau membaca ini
maaf, aku sedang sibuk
Puisi “Tawa yang Tanggal” berhasil menangkap nuansa kesepian dan kerinduan dalam liriknya yang puitis. Dalam cuplikan ini, penulis menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, menciptakan gambaran yang kuat tentang kehilangan dan ketidakmampuan untuk mengekspresikan perasaan. Frasa “bebunyian kini kerontang” dan “tak ada lagi benua yang tengahnya ada danau bernama cinta” memberikan kesan visual yang mendalam, memperkuat tema ketidakberdayaan dalam menghadapi emosi. Elemen kejutan juga terlihat dalam pengungkapan bahwa penulis sedang ‘sibuk’ saat pembaca berusaha memahami isi hati, menunjukkan pertentangan antara keinginan untuk terhubung dan kenyataan yang ada. Namun, ada beberapa bagian yang terasa agak abstrak, yang mungkin membuat pembaca awam kesulitan untuk menangkap keseluruhan makna. Secara keseluruhan, puisi ini menunjukkan potensi yang besar dalam menyampaikan emosi yang mendalam dengan bahasa yang indah dan orisinalitas yang tinggi.