Puisi na28 Berjudul Sendiri nan Sakit 3 Bait 12 Baris
n
Sendiri nan Sakit
© na28
di kelam yang mengikat pekat
ada pinta yang kian penat
tarikan napas sesak
ingat segala hal yang tlah rusak
senyumnya lenyap
tergantikan sendu sembab
lubang di dada kian melebar
sakit mengikisnya besar besar
jiwanya hilang
pandangnya kosong
tak lagi ia jeritkan tolong
baginya, ia hanya seorang
Puisi ‘Sendiri nan Sakit’ menyalurkan perasaan perih dan kesepian dengan intensitas yang mendalam. Kekuatan emosinya sangat terasa, terutama melalui penggunaan kata-kata seperti ‘kelam’, ‘penat’, dan ‘sakit’, yang secara efektif menggambarkan penderitaan batin sang tokoh. Diksi yang dipilih menciptakan suasana muram yang mengundang simpati pembaca. Dari segi keindahan bahasa, puisi ini menampilkan aliterasi yang menggugah, meskipun struktur kalimatnya terkesan agak monoton. Namun, hal ini justru memperkuat kesan repetitif dari penderitaan yang dialami. Keaslian ide dalam puisi ini mungkin tidak terlalu menonjol, mengingat tema kesepian dan kehilangan sudah sering diangkat dalam dunia puisi. Namun, puisi ini tetap menawarkan kedalaman makna yang patut diapresiasi, di mana pergulatan batin dan kehampaan jiwa diungkapkan dengan jelas. Elemen kejutan agak kurang hadir di sini, karena alur emosional puisi ini cukup dapat ditebak. Secara keseluruhan, ‘Sendiri nan Sakit’ merupakan puisi yang layak untuk direnungkan, terutama bagi mereka yang pernah merasakan perasaan sepi yang mendalam.