Puisi na28 Berjudul Hanya Untuk Dipandang 5 Bait 19 Baris
n
Hanya Untuk Dipandang
© na28
termangu kala memandang wajahnya
kecil mungil bak boneka
cantik elok bak putri istana
ingin hati menyebut rasa
ungkap semua dalam dada
entah suka entah cinta
keduanya pun tak apa
jantung berdegup
kencang bertalu
saat kau lewat
napasku sekarat
rasanya berbeda dengan yang sebelumnya
matahari bulan silih berganti
namun rasa ini menetap di sanubari
aku tahu
kita mustahil bersatu
walau begitu
biarlah aku tetap memujamu
sampai sang waktu yang mengapus rasaku
Puisi ‘Hanya Untuk Dipandang’ menyajikan perasaan cinta yang tak terbalas dengan cara yang cukup klasik namun tetap menyentuh. Penyair menggambarkan pesona sang pujaan hati dengan perumpamaan yang indah, seperti ‘wajahnya kecil mungil bak boneka’ dan ‘elok bak putri istana’. Walau perumpamaan ini memang umum dalam puisi cinta, namun mampu menghidupkan imaji yang jelas dalam benak pembaca. Emosi dalam puisi ini kuat, terutama ketika menggambarkan konflik batin antara rasa suka dan cinta yang tak dapat diungkapkan. Keindahan bahasa tampak dari ritme dan pilihan kata yang mengalir lembut, meski tanpa struktur yang terlalu kompleks. Namun, dari segi keaslian ide, puisi ini tidak menawarkan sesuatu yang baru, karena tema cinta tak terbalas sudah sering diangkat dalam karya sastra. Kedalaman makna juga terasa terbatas, fokus lebih pada ekspresi perasaan ketimbang menggali lebih dalam konteks atau implikasi dari cinta tersebut. Meski demikian, elemen kejutan tetap ada, terutama pada penerimaan yang pasrah namun indah terhadap cinta yang mustahil, memberi sentuhan akhir yang manis pada puisi ini.