Puisi M.galih E.R Berjudul Senyum palsu 1 Bait 8 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.4
1 Voters
M
Senyum palsu
© M.galih E.R
Tertawalah bila engkau suka
Berteriaklah bila kau takut
Diri ini Sedikit melemah karena duka
Hanya senyum yang bisa terlontar dari bibir ini
Meski hati di rundung pilu
Meski sakit ini kan hilang bersamaan dengan datangnya hujan
Sungguh hina dan tega kau merusak senyum ini
Meski senyuman selalu terlontar tapi kini hanya air mata yang terjun menuju ujung dagu
Puisi “Senyum Palsu” berhasil menangkap kompleksitas emosi yang sering kali tersembunyi di balik senyuman. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, penulis mengajak pembaca merasakan kesedihan yang mendalam meskipun tampaknya terlihat ceria. Frasa seperti ‘hanya senyum yang bisa terlontar’ mengisyaratkan ketegangan antara penampilan dan perasaan yang sebenarnya, menciptakan resonansi yang kuat dalam jiwa pembaca. Pemilihan kata yang tepat dan ritme yang mengalir membuat puisi ini terasa mendalam dan menyentuh. Namun, meski puisi ini memiliki keindahan tersendiri, elemen kejutan yang bisa memikat pembaca lebih jauh terasa kurang, sehingga pembaca dapat merasakan prediktabilitas dalam perkembangan tema. Secara keseluruhan, “Senyum Palsu” adalah karya yang menyentuh dan menggugah, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi yang lebih mendalam dalam penyampaian ide dan kejutan naratif.