Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul Semusim Lalu 4 Bait 14 Baris
G
Semusim Lalu
© Gadis Tanah Ganja
Semusim berlalu
Senyum bahagia di wajah senja tlah beku
Air mata paling bahagia, jerit tangis dan tawa
Kitalah dua insan simbol kehilangan
Ratap demi ratap
Selalu membasahi tiap helai magenta
Biar kupeluk seluruh keheningan ini
Biar kuhirup tiap nanah luka selepas kepergian
Senja di pipimu kekasih
Merabun bayang selami terowongan mimpi
Dalam penantian yang melelahi
Kunikmati setiap damai kesendirian
Hingga nanti, kau mungkin saja kembali
Aceh, 20 November 2020
Puisi “Semusim Lalu” berhasil menyentuh emosi pembaca melalui penggunaan citra yang kaya dan simbolisme yang mendalam. Penulis berhasil menangkap nuansa kehilangan dan kerinduan dengan sangat baik, terlihat dari ungkapan seperti ‘senyum bahagia di wajah senja tlah beku’ dan ‘air mata paling bahagia’. Pemilihan kata-kata yang puitis memberikan keindahan bahasa yang menawan, meskipun ada beberapa frasa yang bisa dipertimbangkan untuk disempurnakan. Ide tentang kehilangan dan penantian diungkapkan dengan cara yang orisinal, meskipun tema ini cukup universal. Kedalaman makna puisi ini terletak pada perwujudan emosi yang kompleks antara duka dan harapan, menjadikannya cukup reflektif. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini terasa terbatas; beberapa bagian dapat diprediksi oleh pembaca. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menyentuh dan menggugah perasaan, dengan beberapa ruang untuk perbaikan dalam hal inovasi kreatif.