Puisi Auliana Berjudul Secangkir Diksi 1 Bait 10 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
Puisi 1 Bait 10 Baris Tentang Patah HatiDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
A

Secangkir Diksi

© Auliana

Waktu terus mengiringi
Detak jantung menemani
Kunikmati secangkir diksi
Disepetak ruang sunyi tanpa telepati
Hati tak lagi memilih menanti
Sebab pemiliknya sudah lama pergi
Kini pikiranku berdiskusi
Pada raga yang tersakiti
Rintih tangis tak terbendungi
Karena hati susah lama mati


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Secangkir Diksi’ menyuguhkan gambaran mendalam tentang kesedihan dan kehilangan yang mengalir dalam setiap baitnya. Penggunaan metafora ‘secangkir diksi’ sebagai simbol dari ungkapan perasaan sangatlah kuat, memberikan nuansa intim dan personal. Kecermatan penyair dalam menggambarkan ‘detak jantung’ dan ‘raga yang tersakiti’ menciptakan resonansi emosional yang dapat dirasakan oleh pembaca. Namun, meskipun keindahan bahasanya cukup menawan, terdapat beberapa bagian yang bisa diperhalus agar aliran puitisnya semakin lancar. Ide yang diusung juga cukup menarik, meski tidak sepenuhnya baru dalam konteks puisi tentang kehilangan. Kedalaman makna yang terkandung dalam puisi ini sangat mengena, menciptakan refleksi yang mendalam tentang cinta dan kehilangan. Sayangnya, elemen kejutan dalam puisi ini masih terbilang minim, mengingat pembaca mungkin sudah bisa menebak arah perasaan yang disampaikan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang mampu menggugah emosi dan mengajak pembaca untuk merenung, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *