Puisi Praminto Nugroho Berjudul Lagu Untukmu VIII 2 Bait 12 Baris
P
Lagu Untukmu VIII
© Praminto Nugroho
kuterima kabarmu sepucuk sebaris
tanpa salam ataupun sapa
buat selintas sepi dalam dada
maka kurenungkan kenyataan
kesangsian ini melelahkan
meski senandung belum usai
sementara kita asyik bermain duri
andai tidak terluka
kitapun dapat membunuh diri
dan mati bersama bimbang antara
kau dan aku
surabaya, april
Puisi “Lagu Untukmu VIII” menyuguhkan nuansa kesepian dan keraguan yang mendalam. Dalam setiap bait, penulis berhasil menangkap perasaan melankolis yang terwujud dalam frasa-frasa sederhana namun sarat makna. Keberanian untuk mengungkapkan kesangsian dalam relasi yang terjalin, diibaratkan dengan permainan duri, menjadi simbolik yang sangat kuat. Penyampaian yang tanpa salam atau sapa menunjukkan jarak emosional yang mencolok, memperkuat rasa sepi dalam dada. Namun, meskipun puisi ini kaya akan emosi, ada kalanya penggunaan metafora terasa kurang berkembang dan bisa lebih dieksplorasi. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh, dan meskipun beberapa elemen mungkin terasa klise, kejujuran dari perasaan yang ditampilkan tetap menggugah. Puisi ini layak untuk direnungkan lebih dalam, terutama dalam konteks hubungan antarmanusia yang kompleks.