Puisi Danny Faldy Berjudul Kulihat Kurasa Kudengar 20 Bait 20 Baris
D
Kulihat Kurasa Kudengar
© Danny Faldy
Pantai ini telah sunyi
Tinggallah kududuk sendiri
Menatap lautan di garis pantai
Ombak kecil bergantian menggapai kaki
Meninggalkan buih di sela jemari
Disini tulisan" itu kemudian terhapus
Tersapu terbawa ombak dalam arus
Bahkan beberapa kata lenyap
Dipelukan samudera yang senyap
Disini aku masih terduduk sendiri
Pada setiap jejak" kenangan
Yang larut bersama deburan
Sesungguhnya ada hela rindu tertahan
Yang tak tau mengejanya menjadikan lisan
Kadang tanya bergemuruh dalam kalbu
Bisakah menebas jarak untuk tiba di hatimu
Disini aku masih sendiri menatap senja
Sebab habis sudah segala daya
Segala kata jadikannya sebuah syair luka
Surakarta,2012...
Puisi “Kulihat Kurasa Kudengar” menyajikan gambaran yang kuat tentang kesunyian dan kerinduan, terjalin dalam nuansa yang sangat puitis. Penulis berhasil menciptakan suasana pantai yang melankolis, di mana setiap bait membawa kita semakin mendalam ke dalam perasaan tokoh yang terasing. Penggunaan gambaran alam, seperti ombak yang menghapus jejak, memperkuat tema kehilangan dan nostalgia. Selain itu, simbolisme ‘samudera’ dan ‘senja’ sebagai representasi waktu dan perasaan menambah dimensi emosional yang mendalam. Dalam hal keindahan bahasa, pilihan kata yang sederhana namun bermakna ini memberikan keanggunan tersendiri, meskipun ada beberapa frasa yang terasa agak klise. Keaslian ide tentang kerinduan yang tidak terucapkan patut diapresiasi, meskipun tema semacam ini cukup umum dalam sastra. Kedalaman makna puisi ini mengajak pembaca merenung lebih jauh tentang hubungan dan jarak emosional yang seringkali kita alami. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini relatif minim, karena pembaca dapat merasakan arah puisi sejak awal. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang sangat menyentuh dan penuh perasaan, meskipun ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam dan inovatif.