Puisi Wahyu Eka Nurisdiyanto Berjudul Bukan Pujangga Cinta 4 Bait 14 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
3
Score
3.6
1 Voters
Puisi 4 Bait 14 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
W

Bukan Pujangga Cinta

© Wahyu Eka Nurisdiyanto

Diam seribu bahasa itulah aku
Sekadar bersuara lewat kalbu
Tak pandai aku berbahasa lagi merayu
Apalagi mencipta kata palsu

Tak mau aku bersandiwara
Merangkai syair-syair cinta
Layaknya sang pujangga
Sebab cinta bukanlah permainan kata
Bukan pula bualan semata

Aku butuh cinta nyata, bukan cinta fana
Itulah mengapa aku bukan pujangga cinta
Yang pandai mempermainkan cinta
Sekalipun hanya lewat sastra

Trenggalek, April 2017


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    3
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Bukan Pujangga Cinta” menyajikan ungkapan yang tulus tentang ketidakmampuan penulis untuk merayu dengan kata-kata, menciptakan sebuah kejujuran yang sangat mengena. Dalam setiap bait, terdapat nuansa kerinduan yang mendalam dan kesadaran akan realitas cinta yang tidak sekadar terungkap lewat lirik manis. Penggunaan frasa seperti ‘diam seribu bahasa’ dan ‘cinta nyata, bukan cinta fana’ menunjukkan bahwa penulis memiliki keberanian untuk mengungkapkan kelemahan dan keinginan yang tulus. Meskipun puisi ini terkesan sederhana, namun justru di situlah letak keindahannya, yakni dalam kejujuran dan ketulusan. Selain itu, penulis mampu menghadirkan sebuah pernyataan tegas tentang cinta yang tidak bisa direduksi menjadi permainan kata. Namun, ada sedikit kekurangan dalam elemen kejutan, di mana puisi ini cenderung mengalir dengan prediktabilitas yang tinggi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang mendalam dan menggugah, mengingatkan kita akan esensi cinta yang sebenarnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *