Puisi Tika Nur Amini Berjudul Tenda Asmara 4 Bait 16 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 4 Bait 16 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
T

Tenda Asmara

© Tika Nur Amini

Tak ada tawa diwajahmu
Begitu jua langit yang meringkuk sore itu
Padahal hatiku kembali berbunga
Setelah sekian abad kerontang

Kita bicara di bawah tenda
Yang sedang kau bangun untukku
Semua ini awal dari asmara
Yang ternyata mendekam lama di relungku

Diammu menjelma kagumku
Yang sesaat lalu kusesali karena rindu
Kita tak lagi berjumpa bahkan sekedar menyapa
Karena di hatimu ada hati lain yang kamu jaga

Terima kasih,cinta
Kau sudah mekar di balik jeruji duri
Tak apa,cinta
Kau akan bahagia suatu nanti


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Tenda Asmara” menghadirkan suasana yang sangat puitis dan emosional. Dengan penggunaan diksi yang tepat, penulis berhasil menyampaikan rasa rindu yang mendalam, serta ketidakpastian dalam hubungan yang terjalin. Gambarannya tentang ‘tenda’ sebagai simbol perlindungan dari cuaca emosional mengisyaratkan harapan dan kerentanan sekaligus. Meskipun ada keindahan dalam penggambaran cinta yang terpendam, ada pula nuansa kesedihan yang menyelimuti, terutama dengan kehadiran ‘hati lain’ yang menjadi penghalang. Pemilihan kata-kata seperti ‘jeruji duri’ dan ‘berbunga’ sangat efektif dalam menggambarkan kontradiksi antara cinta dan penderitaan. Namun, meski puisi ini memancarkan keindahan, elemen kejutan terasa kurang kuat, sehingga pembaca mungkin sudah dapat merasakan arah cerita sebelum sampai pada akhir. Secara keseluruhan, puisi ini mengajak pembaca merasakan perjalanan emosional yang kompleks dan terasa dekat dengan pengalaman cinta yang nyata.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *