Puisi Ilmi Kurniawati Berjudul Andam Karam 5 Bait 19 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.4
1 Voters
Puisi 5 Bait 19 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
I

Andam Karam

© Ilmi Kurniawati

Di sudut kota menunggumu
Wahai penikmat angka
Kuhitung barisan mobil tua
Tidak sepandai saat dikau menghitungnya

Di sudut kota bersamamu
Sekarang terasa senyap
Tak dapat diriku menatap
Saat dirimu tidam bisa menetap

Bersamamu di langit yang sama
Sebuah lingkaran kenangan lama
Masih bisa berkutik akan rasa
Berbincang mengeni mimpi bagaskara

Berjauhan denganmu
Serasa berbeda alam
Semua yang terukir terasa kelam
Dikubur pada pekatnya langit malam
Aku rasa, Aku tanpamu Andam Karam..

Gunungkidul, 18 April 2020


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Andam Karam” menggambarkan suasana kerinduan yang mendalam dan kompleks. Penggunaan metafora dan gambaran visual yang kuat, seperti ‘barisan mobil tua’ dan ‘pekak langit malam’, memperkaya emosi yang ingin disampaikan. Penyair berhasil menangkap nuansa kesepian dan nostalgia, menciptakan ikatan yang kuat antara pembaca dan tema yang diangkat. Meskipun terdapat elemen keindahan dalam struktur dan ritme, beberapa bagian puisi terasa agak repetitif, yang sedikit mengurangi daya tarik keseluruhan. Namun, keaslian ide yang mengangkat tema kerinduan di tengah kesibukan kota memberikan warna tersendiri. Kedalaman makna juga cukup baik, menawarkan refleksi tentang kehilangan dan harapan. Sayangnya, elemen kejutan kurang terasa, sehingga puisi ini berjalan dengan alur yang cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, “Andam Karam” adalah karya yang menyentuh, meski masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *