Puisi Ekyw Berjudul Suara 1 Bait 13 Baris
E
Suara
© Ekyw
Amarah .....
Tangisan.....
Kesedihan .....
Layaknya ditelan bumi
Luapan itu tak pernah keluar
Tak pernah terdengar
Dibalik senyuman
Ia bersembunyi
Semakin dalam
Semakin terpendam
Dalam ruang yang gelap
Namun.....
Entah sampai kapan
Puisi “Suara” berhasil menyampaikan ketegangan emosional yang mendalam melalui pilihan kata yang sederhana namun penuh makna. Penggunaan kata-kata seperti ‘amarah’, ‘tangisan’, dan ‘kesedihan’ menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan terpendam yang dialami penulis. Meskipun struktur puisi terkesan minimalis, justru di sini letak keindahannya. Pemilihan frasa ‘ditelan bumi’ dan ‘dalam ruang yang gelap’ menambah kedalaman visual dan emosional, sehingga pembaca dapat merasakan beratnya beban yang disimpan. Namun, meski ada keindahan dalam kesederhanaan, mungkin ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam terkait ‘suara’ itu sendiri—apakah itu bisa diungkapkan atau tetap terpendam? Di sisi lain, elemen kejutan dalam puisi ini relatif rendah karena alur yang cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh dan menggugah, namun ada potensi untuk mengeksplorasi tema dengan cara yang lebih inovatif.
Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan betapa sering kita menyimpan emosi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi diri kita. Meskipun mungkin tidak memberikan kejutan yang mengejutkan, kekuatan emosinya sangat terasa, dan itu adalah kekuatan utama dari puisi ini.