Puisi Agrus Riyan Berjudul Rudira Kehidupan 4 Bait 13 Baris
A
Rudira Kehidupan
© Agrus Riyan
Redup rucita sang suryalaya
Jagat raya laksana niskala
Kelam bak pualam mewarna nabastala
Mengekang atma tanpa akara.
Saban hari melunasi kelalaian
Lokawigna bagai anca kehidupan
Rudita daksa pair jantungan
Astu baka jadi keseharian.
Susur galur mencari alur
Resah nelangsa kian luntur
Suah usai berbuat takabur
Mengharap rodra lekas lebur.
~Bumi Blambangan, 05 - 03 - 2021~
Puisi “Rudira Kehidupan” menampilkan keindahan yang mendalam melalui penggunaan bahasa yang puitis dan metaforis. Pembaca diajak memasuki dunia yang penuh refleksi, di mana kegelapan dan pencarian jati diri terpadu dalam satu narasi. Gambaran tentang ‘redup rucita’ dan ‘kelam bak pualam’ memberikan nuansa visual yang kuat, menimbulkan rasa haru dan keprihatinan. Namun, sekaligus juga terdapat harapan dalam pencarian makna kehidupan yang lebih dalam. Meskipun beberapa frasa mungkin terasa kompleks, hal ini justru menambah daya tarik dan tantangan bagi pembaca. Keaslian ide yang diangkat mengenai kehidupan dan kesadaran diri sangat relevan, meskipun tidak sepenuhnya baru. Dalam hal kedalaman makna, puisi ini berhasil menggugah pemikiran dan perasaan, tetapi dapat lebih kuat jika ada eksplorasi lebih dalam terhadap tema. Elemen kejutan hadir di beberapa bagian, tetapi dapat ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang berharga dan layak untuk direnungkan.