Puisi PencilSpirit Berjudul Veronika 11 Bait 42 Baris

Veronika
Veronika, keindahan senja
Merah merona basuh semua luka
Menari ragamu dalam ingatanku
Meronta hati suci yang terberkahi
Veronika, pernah jadi bejana
Seluruh ceria dan tanya
Bersama bunga-bunga dan kupu-kupu
Taburan bintang kemilau dan rembulan sendu
Tak kukira kau juga kelelahan
Sesakkan nafas dalam sujudku
Tema lambungan doa sebuah harapan
Gairah sunyi laku hidupku
Aku terbayang akan halusnya budi,
Lembut senyum merekah,
bunga di pagi hari pun kalah,
semuanya tentang mata dan probadi,
Veronika elok tak terkira,
meski tubuh ini tak dapat menyambutmu,
hati ini terus berdesir melihatmu,
melambai dan melayang,
tak tau mau kemana,
saat senja menutup,
saat itu pula aku tersadar,
hingga senja terbit,
saat itulah aku terlena lagi,
aku tak mengerti maksudmu,
aku tak mengerti apa yang terjadi,
saat ini,, dan sore ini,
aku hanya tau itu kamu,
seperti dulu aku menyebutmu,
itu kamu seperti kita bersenda gurau bersama,
hingga petang,,, tak pedulikan senja,
tak pedulikan matahari,
semua sinar hanya darimu,
saat ayam berkokok pun aku enggan tidur,
jika memang waktunya,
mungkin kamu akan kembali,
menutup mataku sampai aku tenang,
menyadarkan lamunanku,
melebarkan senyumku,
mungkin ini salah senja,
kenapa hanya sebentar kau ada
Puisi “Veronika” berhasil menyentuh sisi emosional pembaca dengan penggambaran yang kuat akan kerinduan dan keindahan. Penulis dengan mahir mengaitkan keindahan senja dengan perjalanan hati yang penuh liku, menciptakan suasana yang dalam dan melankolis. Melalui penggunaan metafora yang kaya, seperti ‘bunga di pagi hari’ dan ‘taburan bintang kemilau’, puisi ini menghadirkan gambaran visual yang memikat. Keaslian ide tentang kerinduan dan keindahan yang tak terjangkau sangat terasa, meskipun tema ini bukanlah hal baru dalam sastra. Namun, penulis mampu memberikan sentuhan personal yang membuatnya berbeda. Kedalaman makna dalam puisi ini sangat menggugah, menggambarkan perasaan kehilangan dan harapan dengan elegan. Di sisi lain, ada beberapa bagian yang terkesan repetitif, sehingga elemen kejutan yang diharapkan tidak sepenuhnya terwujud. Secara keseluruhan, “Veronika” adalah puisi yang kaya akan emosi dan keindahan, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal kejutan.