Puisi abudalta Berjudul Bukan Kecil 4 Bait 17 Baris
Bukan Kecil
malam semakin dingin dan angin mulai memburu
dentuman suara itu mendayu dan menderu
ku heran kau tetap suka dan tetap mau berseru
padahal kaca jendelaku terus-terusan berguncang pilu
korban berjatuhan kerugian bukan ratusan beribu
semua mengumpat meski di belakang seraya menggerutu
katamu itu indah tapi kataku itu lucu
yang satu menjadi tuli dan lahirnya menjadi bisu
seakan anak tak berbudi atau bapak tak berilmu
ataukah tak pernah dinilai dan enggan berguru
merasa kuat bisa merusak lalu kau beri uang saku
merasa hebat semua kau ratakan untuk bisa jalan berlalu
merasa kaya karena semua bisa kau beli tanpa ragu
aku hanya berpaling ke belakang masa habis menunggu
kadang gak kuat menahan sumpah serapah keluar begitu
aku berdoa semoga aku dan seluruh anak cucu
boleh punya sukaan asal tiada orang terganggu
Puisi ini memancarkan kekuatan emosi yang intens, namun keindahan bahasanya terasa kurang teratur dan sulit dipahami. Meskipun memiliki keaslian ide yang menarik, kedalaman maknanya terasa kabur dan kurang terperinci. Sayangnya, tidak ada elemen kejutan yang membuat pembaca terkejut atau terkesan. Perlu perhatian lebih dalam pengaturan bahasa dan penjabaran makna untuk meningkatkan daya tariknya.