Puisi Jesika Frida Berjudul Gemercik Rindu 3 Bait 14 Baris
J
Gemercik Rindu
© Jesika Frida
Bagaimana aku bisa berhenti
Ketika semuanya tak sesuai imajinasi
Bahagia yang mula menyelimuti
Sekejap lenyap hilang pergi
Air ricuh pertanda datang gemuruh
Gemercik rasa bukan lagu
Alunan nada bukan tentangmu
Sekedar kenangan yang sekejap datang menjemputku
Aku berbisik pada rindu
Bertanya pada anganku
Apakah kamu benar nyata
Atau hanya puing puing delusi saja
Tercipta ketika tersisa harapan
Yang tak berujung jua
Puisi “Gemercik Rindu” berhasil menangkap kompleksitas perasaan rindu dengan sangat indah. Penggambaran emosional yang kuat terasa pada bait-baitnya, di mana penulis mengekspresikan kerinduan yang dalam dengan menggunakan metafora yang menyentuh. Kalimat seperti “Air ricuh pertanda datang gemuruh” menunjukkan keahlian penulis dalam merangkai kata-kata yang tidak hanya indah, tetapi juga mampu menggugah perasaan pembaca. Meskipun tema rindu adalah tema yang umum dalam puisi, penulis berhasil menyajikannya dengan cara yang segar dan orisinal. Kehadiran pertanyaan retoris di akhir puisi menunjukkan kedalaman makna yang ada, menggugah pembaca untuk merenungkan tentang realitas dan harapan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini dapat diperkuat, karena alur puisi cenderung mengikuti pola yang bisa diprediksi. Secara keseluruhan, “Gemercik Rindu” adalah karya yang emosional dan puitis, layak untuk diapresiasi lebih jauh.