Puisi Izzatun Nissa Berjudul Senja Yang Sirna 4 Bait 16 Baris
I
Senja Yang Sirna
© Izzatun Nissa
Di dalam lubuk hatiku
Ku duduk sembari termangu
Mengartikan segores warna kelabu
Di langit yang tak lagi membiru
Saat sore yang akan dijemput senja
Burung burung kembali pulang ke sarangnya
Indahnya ragam karya sang pencipta
Disaat langit cerah berganti warna
Kini malampun telah datang
Ditemani bintang yang bersinar terang
Selembar daun melesat terbang
Tersapu oleh dinginnya angin malam
Kini cahaya terangmu telah sirna
Ditelan oleh waktu dan masa
Manusialah yang menjadi penyebabnya
Kini tercemarlah alam Indonesia
masyaallah puisinya memotivasi diri saya kak.. Terimakasih 🙂
Syukron kak (◕ᴗ◕✿)
Kak @izzatunnissa follback ig saya ya.
Puisi “Senja Yang Sirna” berhasil menggambarkan transisi antara siang dan malam dengan indah, melukiskan nuansa melankolis yang menyentuh hati. Penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis menciptakan kedekatan emosional dengan pembaca, membangkitkan rasa nostalgia dan kesedihan yang mendalam. Namun, ada beberapa bagian yang terasa kurang eksploratif dalam penyampaian ide, sehingga membuat pembaca sedikit terputus dari alur emosional yang ingin disampaikan. Aspek keaslian ide dapat diperkuat dengan memberi sentuhan yang lebih unik pada tema yang diangkat. Meskipun terdapat keindahan dalam gambaran alam, kejutan dalam puisi ini agak minim; mungkin, jika ada penggalan yang lebih mengejutkan, puisi ini akan lebih meninggalkan kesan yang mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi besar, dan dengan sedikit penyempurnaan, bisa menjadi karya yang lebih kuat dan berkesan.