Puisi anonym Berjudul Dari Bentangan Langit 2 Bait 11 Baris
a
Dari Bentangan Langit
© anonym
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan
menyapu hutan !
Mengekal tanah berbongkahan !
datang kepadamu, Ia, kemarau itu
dari Tuhan, yang senantiasa diam
dari tangan-Nya. Dari Tangan yang dingin dan tak menyapa
yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap.
Karya :Emha Ainun Najib
Puisi “Dari Bentangan Langit” karya Emha Ainun Najib menampilkan keindahan puitis yang mendalam melalui penggambaran kemarau sebagai entitas yang datang dari Tuhan. Penyair dengan cermat menyusun kata-kata yang sarat akan makna dan emosi, menciptakan suasana yang melankolis namun reflektif. Penggunaan repetisi pada frasa seperti “menyapu” dan “datang kepadamu” memberikan ritme yang khas, menggugah rasa dan pikiran pembaca. Meskipun tema kemarau sering kali dianggap klise, penyair mampu memberikan warna baru dengan menyiratkan hubungan antara manusia dan kekuatan alam yang lebih besar. Penempatan Tuhan dalam konteks ini menambah dimensi spiritual yang dapat diresapi lebih dalam. Namun, beberapa bagian puisi mungkin terasa kurang eksploratif, sehingga elemen kejutan tidak sepenuhnya tercapai. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati dan merangsang renungan mendalam tentang keberadaan dan takdir. Karya ini layak diapresiasi baik dari segi teknik maupun emosional.