Puisi Nafid(Nafeede) Berjudul Tangan Tak Bertanggung Jawab 1 Bait 32 Baris
Tangan Tak Bertanggung Jawab
Hancur segalanya
Akibat yang sederhana
Namun berat nan besar
Terlihat biasa namun menghancurkan
Udara yang segar
Kini tak terhirup kembali
Burung yang sering berkicau
Kini tak tampakkan keelokkannya lagi
Api membara
Terus membakar
Khalayak rayap pemusnah
Harapan yang musnah
Ribuan orang penuh kesedihan
Tangis menyayat hati
Kesengsaraan bertubi – tubi
Bagai beban diatas gunung
Yang tertimbun padat
Bagai punuk gunung
Hamparan padang rumput
Subur nan hijau
Telah berubah hitam
Tak terlihat jernihnya air
Tak terlihat habitat disana
Mereka pergi mencari perlindungan
Jangan salahkan !
Bila mereka mengancam warga
Memangsa hewan ternak
Hinggga berbuat kerusakan
Mereka berlarian mencari makanan
Kehidupannya telah direnggut
Oleh tangan tangan tak bertanggung jawab
Sungguh siksaan bagi hewan hewan disana
Puisi “Tangan Tak Bertanggung Jawab” menyajikan gambaran yang kuat tentang dampak negatif dari tindakan manusia terhadap alam dan hewan. Emosi yang disampaikan sangat mendalam, menciptakan rasa empati terhadap makhluk hidup yang tersakiti. Penggunaan metafora dan simile seperti ‘beban di atas gunung’ dan ‘hamparan padang rumput subur nan hijau’ yang berubah menjadi hitam, memberikan warna pada narasi puisi ini. Namun, terdapat beberapa bagian yang terasa kurang teratur dalam alur pemikiran. Meskipun tema kerusakan lingkungan bukanlah hal yang baru, penyampaian yang lugas dan langsung memberikan keaslian tersendiri. Kedalaman makna puisi ini dapat menggugah kesadaran pembaca akan tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Di sisi lain, elemen kejutan tidak terlalu terlihat, karena tema yang diangkat sudah umum. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan emosional, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam struktur dan penggunaan bahasa.