Puisi Canis Major Berjudul Rujuk dalam Peluk 2 Bait 5 Baris
C
Rujuk dalam Peluk
© Canis Major
Ada tenteram mengukir dalam, tatkala dua jasad berrengkuh bersuam.
Tidak menimbul menenggelam, melainkan memilih untuk bersemayam.
Menolak menjelma kelam, tegas bergemerlap lir pualam.
Ada nihil terpatri pada diri, hanya mengisi sekiranya kamu kembali.
Dan kerinduan menari-nari, lekaslah kasih bawa rindumu jua menemani.
Puisi “Rujuk dalam Peluk” menyuguhkan gambaran yang intim dan penuh perasaan, menciptakan suasana haru yang mengalir dalam tiap bait. Penggunaan kata-kata seperti ‘tenteram’ dan ‘bersemayam’ memberikan nuansa tenang sekaligus mendalam, mencerminkan kerinduan yang tak terucap. Namun, meskipun keindahan bahasa yang dihadirkan cukup memikat, ada beberapa frasa yang terasa sedikit berlebihan, yang dapat mengurangi kesan spontanitas. Ide dasar tentang kerinduan dan pertemuan kembali sangat universal, namun penyampaian yang terlampau puitis kadang menjauhkan pembaca dari makna yang lebih jelas. Di sisi lain, kedalaman makna menjadi salah satu kekuatan puisi ini, menggugah emosi dan membangkitkan nostalgia. Elemen kejutan memang minim, namun itu bisa dimaklumi mengingat tema yang diangkat lebih mengedepankan kehangatan dan keintiman daripada dramatisasi. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati, walau masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam hal kejelasan dan kesederhanaan ekspresi.