Puisi M.galih E.R Berjudul Menanti secercah cahaya 1 Bait 9 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.4
1 Voters
Puisi 1 Bait 9 Baris Tentang AlamDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
M

Menanti secercah cahaya

© M.galih E.R

Termenung di bawah mega
Terdiam di atas puing
Berharap secercah cahaya dari ufuk sana
Menunggu bangkitnya sang fajar yang mulai nampak dari sudut dunia
Akankah semua terjadi
Atau hanya angan yang mulai menggila
Entah...... Apa yang tejadi nanti
Disini, di satu titik di atas tanah ini
Harapan masih terpatri di relung hati


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Menanti secercah cahaya” menyuguhkan nuansa harapan yang mendalam di tengah kegelapan. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, seperti “mega” dan “puing”, menciptakan gambaran visual yang kuat, menggambarkan keadaan jiwa yang terjebak dalam ketidakpastian. Rasa menunggu yang dihadirkan dalam bait ini menimbulkan resonansi emosional yang dalam, seolah-olah pembaca diajak merasakan derita dan harapan yang sama. Namun, di balik keindahan itu, terdapat sedikit kekurangan dalam hal keaslian ide, di mana tema harapan dan menanti bukanlah hal yang baru dalam puisi. Meskipun demikian, penulis berhasil menghadirkan kedalaman makna yang terasa, terutama dalam frasa “harapan masih terpatri di relung hati” yang menegaskan kekuatan keteguhan hati dalam menghadapi rintangan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang beresonansi dan sangat menyentuh, meski tidak menawarkan kejutan yang signifikan di akhir. Penggunaan bahasa yang puitis dan emosional memberikan daya tarik tersendiri, menjadikannya sebuah puisi yang layak dibaca dan direnungkan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *