Puisi Hizqil Firdaus Berjudul Depaan payung 1 Bait 5 Baris
H
Depaan payung
© Hizqil Firdaus
Kedua tangan erat mendepakan payung meneduhkan kita dari hujan,
Engkau membiarkan kekosongan memenuhi tapak tanganku,
Lantas aku sedar bahawa kau ada sesuatu untuk memaut,
Tapi aku,
Hilang tempat untuk berpaut
Puisi “Depaan payung” menghadirkan gambaran yang kuat tentang keintiman dan kehilangan dalam hubungan. Penggunaan metafora payung sebagai pelindung dari hujan sangat tepat, menciptakan suasana yang mendalam dan emosional. Tangan yang saling mendepakan payung menggambarkan ikatan yang erat, sekaligus menciptakan kontras dengan kekosongan yang terasa pada tapak tangan. Penyair dengan cermat mengekspresikan rasa kehilangan dan ketidakpastian, membuat pembaca merenungkan kehadiran dan absennya seseorang dalam hidup mereka. Bahasa yang digunakan meski sederhana, namun sarat makna, menciptakan keindahan dalam kesederhanaan. Namun, meskipun puisi ini berhasil menyampaikan emosi yang mendalam, elemen kejutan masih bisa ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih kuat. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati dan menyentuh aspek universal dari cinta dan kehilangan.