Puisi anonym Berjudul Para Peminum 3 Bait 13 Baris
a
Para Peminum
© anonym
di lereng lereng
para peminum mendaki gunung mabuk
kadang mereka terpeleset jatuh dan mendaki lagi
memetik bulan di puncak mereka oleng
tapi mereka bilang
kami takkan karam dalam lautan bulan
mereka nyanyi nyanyi jatuh dan mendaki lagi
di puncak gunung mabuk
mereke berhasil memetik bulan
mereka mneyimpan bulan
dan bulan menyimpan mereka
di puncak semuanya diam dan tersimpan
Karya: Sutardji Calzoum Bachri
Puisi “Para Peminum” karya Sutardji Calzoum Bachri menggugah emosi dengan kehadiran gambaran yang kuat tentang perjalanan pencarian makna dan keindahan. Penulis berhasil membangkitkan perasaan haru dan kerinduan melalui metafora ‘memetik bulan’, yang menjadi simbol harapan dan pencapaian. Keindahan bahasa dalam puisi ini terletak pada pengulangan frasa yang menciptakan ritme, seolah-olah menggambarkan siklus kehidupan yang tak pernah berhenti. Ide yang diusung sangat orisinal, menggabungkan unsur realitas dengan imajinasi yang liar, menciptakan dunia di mana para peminum mendaki gunung demi mencapai puncak yang diimpikan. Namun, meskipun kedalaman makna sudah cukup terasa, ada ruang untuk eksplorasi lebih jauh mengenai makna ‘bulan’ dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Elemen kejutan hadir dalam cara peminumnya berjuang meskipun terjatuh, menegaskan keteguhan mereka, tetapi bisa jadi lebih kuat jika ada twist atau penutupan yang lebih mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang mengesankan dan menggugah pemikiran.