Puisi anonym Berjudul Aku Berada Kembali 5 Bait 17 Baris
a
Aku Berada Kembali
© anonym
Aku berada kembali
Banyak yang asing
air mengalir tukar warna,kapal kapal, elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh
1949
Karya: Chairil Anwar
Puisi “Aku Berada Kembali” karya Chairil Anwar mengajak pembaca merenungkan perjalanan pulang yang kompleks, di mana rasa asing dan familiar bertemu dalam satu ruang. Penggambaran elemen alam, seperti air, kapal, dan elang, menciptakan suasana yang puitis sekaligus melankolis. Chairil berhasil menangkap perasaan keterasingan yang dialami seseorang ketika kembali ke tempat yang seharusnya dikenali, namun telah berubah. Penggunaan metafora ‘matari lain’ dan ‘Kelengangan’ memberikan kedalaman emosi yang kuat, menciptakan rasa hampa yang bisa dirasakan dengan jelas. Namun, meskipun ada keindahan dalam susunan kata, terdapat beberapa bagian yang mungkin terasa kurang terikat secara tematik, sehingga mengurangi kekuatan keseluruhan. Keseluruhan, puisi ini merupakan refleksi yang menyentuh dan berani, meski tidak sepenuhnya mengejutkan dalam hal ide. Chairil tetap menjadi salah satu maestro puisi Indonesia yang mampu mengolah perasaan dengan sangat halus.