Janji yang ingkar
…
Puisi 15 Baris bergambar di atas berjudul Janji yang ingkar karya LAILATUL MUKAROMAH
Ku Menulis Dengan pena dalam suasana sunyi
Saat dini hari dengan genggaman jemari
rasa penuh dengan emosi
merangkai kata tanpa sitasi
mempunyai arti filosofi
dimaknai dengan intuisi
hingga menjadi diksi,
berkorelasi kata kontemplasi
bergaya majas personifikasi
tiap bait Rima puisi
...
Otakku sudah penuh
Pikirku pun terasa jenuh
Begitu banyak yang bersemayam di hati ini
Jejali ragam cerita di segala sisi tanpa arti
Semuanya..hanya tentangmu…
Ya..hanya tentangmu…
Lahirkan beribu rasa sejuta wahana
Hingga aku berasa gila
Gila karena mencintaimu….
Tiada obat mujarab...
Sejak awal kumemulai mengenal dunia
Sejak itu juga kumemulai memahami arti hidup
Banyak kisah yang telah aku lewati
Demi mengejar impian
Semua kisah itu tak dapat ku
lupakan dari memoryku
Tentang perjuangan
kehidupanku untuk meraih
impianku
Walau bayak rintangan yang
...
Ku ingin beristirahat
Karna tubuh ku sudah terlalu penat
Mata.. Ku pun sudah terlalu berat
Dan tak sanggup lagi untuk menatap
Satu kata pun sudah tak mampu ku ucap
Biarkanlah aku tertidur
Biarkanlah semua masalahku hancur
Jangan bangunkan aku
Disaat mimpi indah menemani...
Ibu
Tiada yang lebih indah dari kasihmu
Bagai lentera yang menerangi dalam kegelapan
Laksana surya yang selalu memberi kehangatan
Ibu
Engkau lahirkan kehidupan
Engkau bagaikan angin yang memberi kesejukan
Ibu
Sungguh besar jasamu
Tanpamu hampa duniaku
Engkau tempatku berpangku,
...
Luapan hasrat melanda hati
Angan meronta memapah asa
Ingin rasa berlari mengejar lambai
Lambaikan rona mu kalbu
Inginku gapai dengan rindu
Rasa tertatih abaikan pedih
Anggap engkau datang bagaikan nyata
Henti langkah terasa ragu
Mengapa angin menggiring awan
Air menetes awan hitam...
Semesta..
Langkah kaki telah keluar dari persinggahan nyaman..
Rapalan doa demikian…
Beberapa niaga telah di rajut menjadi impian…
Berapa hati lagi yang akan di patahkan..
Semesta…
Sadisnya kau meruntuhkan harapan bahkan pula menjatuhkan..
Serasa kau tak akan berada di pihak tuan
Tapi,
Apalah daya insan nan lemah
Terkulai bagai daun yang layu
Patah bagaikan ranting kayu
Seribu rasa bercampur menjadi satu
Berjuta peristiwa hadir berliku-liku
Hanya dalam satu waktu
Sudah berapa banyak cita yang terkubur
Bibir pun tak sanggup tuk bertutur
Melihat semua harapan...
Sobat…
Lihatlah dia yang disana
Seseorang yang gagah mempesona
Membuat hatiku seakan terpana
Melihat ketampanan wajahnya
Sobat…
Dialah sang penakluk hati
Yang selama ini membuatku tak mengerti
Membangun 1001 labirin hati
Yang tak pernah dapat kuhindari
Sobat…
Bantu aku mendapatkannya
...
Kicau burung bersahutan ..
Di pagi yang penuh kehangatan..
Bermain di puncak dan dahan
Melengkapi alam desa penuh keindahan
Udara segar bersemilir ..
Memasuki sela sela desa
Hari baru mulai bergulir
Suasana rasa sentosa…
Desaku yang kucinta..
Pujaan hatiku..
Tempat...
kala itu semua berubah
disaat yg tak diinginkan masuk
dan disitu pula aku merasa
aku bukan siapa siapa kalian
membalikan sebuah waktu
10 tahun silam aku sudah tidak mengenal siapa ibu
6 tahun lalu aku baru kenal siapa yg menafkahiku
sehingga raga meraasa sedikit...
Agar kau lebih percaya
bahwa aku memang bukan peniru, kukirimkan padamu sebungkus cerutu
dan salam dari si Guevara.
“Merokok kala senggang ialah sobat sejati bagi tentara yang kesepian,” katanya.
Ia tak hanya lupa
bahwa kita bukan tentara,
tak pula ia mengira kala senggang
...
Aku menemukan mata yang tersiksa saat itu
hujan yang berkerumun di sudutnya
kemudian jatuh sungguh tak pernah benar-benar mengerti
mengapa ia tumbuh dan mengalir begitu saja
atau mungkin luka-luka di bias-bias sinar matanya itu
sedang menangisi hawa yang rubuh
di hadapan ular saat waktu...
Tolong aku…
Walau sesaat saja ingin ku bertemu
Bersandar di pundakmu seperti dulu
Menatap matamu terpana oleh senyummu
Bayangmu tak pernah berhenti mengikutiku
Tolong aku…
Menahan rindu yang tiada habisnya
Terbunuh sepi, mengiris luka jiwa
Andai tak ada rasa antara kita
Tak mungkin kini...
Langkahku kian berat,
Tiada satupun wajah hangat,
Hanya kerumunan pejalan membawa penat,
Suatu sore pukul 5:20 tepat.
Manusia kian linglung dicambuk tenggat,
Demi pencapaian menaikkan derajat,
Jangankan untuk memberi manfaat,
Mensyukuri saja serasa tak sempat.
Pekerja membabi buta,
Tak ada waktu selain bekerja,
Hijab yang tertutup,,
menutupi seluruh tubuhnya,,
Berjalan dengan tertunduk,,
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya.
Kitab, selalu menjadi bawaannya setiap saat,,
Wanita cerdas,,
Yang mampu memilih keputusan,,
Dengan baik di sertai senyum,,
Bersahaja dan Indah…
Kata yang pantas untuknya…
Bukti kebaikan pribadinya…
...
Berpijaklah diatas kakimu sendiri
Jangan biarkan kau jadi benalu
Kemandirian mu akan mandeg
Kau kan lupa jadi dirimu
Biarkan kakimu menopang mu
Lapaslah pelukan mu dari orang lain
Penyesalan mu tiada arti kelak
Terlambat melangkah
Kau harus kembali ke titik nol
Tak peduli...
Mencari ilham pada karya,
Semangat pada raga untuk membina cita,
Hangat cinta semakin kelam,
Minda minta bangun dari mimpi siang,
Menyayangi diri untuk kembali pada fitrah,
Masih sesat pada dunia pada jalan yang kian bercabang,
Memikir dimana mahu bertapak sedangkan tapak masih belum muncul,
padahal hanya sekali kita hidup
saya sebut mereka dengan mereka karena mereka merupakan saya dan dia yang lain
lagipula mereka tidak kembar identik seperti mereka yang punya satu pikiran
ketidaksengajaan mungkin yang membuat saya bertemu mereka berulang kali
dan mungkin mereka bertemu mereka yang lain atau mungkin saya dan atau...
A day without you is just like a year
Noone’s like you and I need you to be here
At my dreams with your beautiful face
Special girl in my special heart space
Take me higher take me fly away
Above the stars we’re gonna...
Kian hari kian tersedu
Akibat cinta yag telah layu
Kemudian kudapati diri ini sedang merindu
Pada hati yang dulu bersama ku…
Rinduuu…rinduu…rinduuu…
Sesekali kulihat diri mu dalam igauan ku…dalam angan ku
Sesekali ku dengar canda mu…yang ku harap nyata ditelinga ku
Sesekali ingin ku...
Tuhan, malam ini aku datang padaMu
Bukan meminta pengampunanMu
Tapi hanya mengadu padaMu
Tentang seorang wanita yang selalu kusebut namanya dalam setiap doaku
Tuhan, sesungguhnya engkau maha tahu
Tentang apa yg sedang terjadi dengan aku dan hatiku
Sungguh aku mencintainya dalam diamku
Bahkan aku...
Rinduku bukan sekedar sendu
Saat curahan hati hanya untukmu
Saat mentari merasa malu
Saat senja menjadi merdu
Hati ini terus berharap tentangmu
Namun sepiku buyarkan harap
Ketika kita tak saling tatap
Dan langkahmu terbang bagaikan sayap
Rinduku kini kian tersekap
Dibalik...
Rindu adalah keseimbangan yang utuh antara cinta dan kasih sayang
Penyesuaian sempurna untuk temu
Seperti Puisi
Rindu adalah Harmoni diksi
Tentang Personifikasi dan metafora
Seperti kata
Rindu adalah rasa abstrak di jiwa
Menyatukan hasrat dan imaji
Seperti Angin
Rindu adalah candu untuk temu