Puisi I MADE ARISHUDANA Berjudul DI UJUNG PENANTIAN 4 Bait 16 Baris

Keaslian Ide
2
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
2.8
1 Voters
Puisi 4 Bait 16 Baris Tentang RinduDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
I

DI UJUNG PENANTIAN

© I MADE ARISHUDANA

Riak-riak kecil menyapu jalan,
Membersihkan noda membuang luka,
Memanggul dosa tumpuan nada,
Bernyanyi sendu hati menggema

Mata sayu menatap dunia,
Menelisik keindahan tiada arti,
Duka nestapa menanti berita,
Si dia akankah kembali?

Sudah sewindu tiada kabar,
Ratap titipan menguliti jiwa,
Sudut desa menjadi mahkota,
Tiada harap berpindah nyawa

Di ujung penantian,
Tiada jua muncul bersua,
Hanya suara alam menyapa,
Bayangan indah ilusi di dada


One comment

  1. Keaslian Ide
    2
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    3
    2.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Di Ujung Penantian’ menyajikan nuansa melankolis yang berhasil mengundang simpati pembaca. Kekuatan emosi tergambar jelas melalui pilihan kata yang membangkitkan perasaan kehilangan dan kerinduan. Riak-riak kecil yang membersihkan noda menjadi simbolisasi yang kuat akan usaha melupakan masa lalu. Meski demikian, keindahan bahasanya masih dapat ditingkatkan, terutama dalam penggunaan metafora yang lebih segar. Ide penantian dan kehilangan bukanlah tema baru dalam puisi, namun eksekusinya cukup baik, meski belum sepenuhnya menawarkan perspektif yang unik. Kedalaman makna dapat dirasakan dalam beberapa bait, terutama pada bagian yang menggambarkan keterasingan dan ketidakberdayaan di tengah harapan yang pupus. Namun, elemen kejutan belum terlalu terasa mengingat perkembangan cerita yang cenderung linier dan dapat ditebak. Puisi ini berhasil menyampaikan perasaan yang mendalam, namun masih memiliki ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam aspek keaslian dan keindahan bahasa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *