Puisi Nisfah Lailla Handarizki Berjudul Cita yang tak akan pudar 5 Bait 21 Baris

Cita yang tak akan pudar
Hati ini bungkam di persimpangan,
Mencari arah, namun jalan kabur,
Masa depan yang penuh tanda tanya,
Seperti kabut yang tak juga menghilang.
Aku berjalan, tapi langkah tak pasti,
Menghitung hari dengan keraguan,
Setiap pilihan seperti jurang yang dalam,
Menunggu keputusan yang tak pernah ringan.
Apakah besok akan lebih cerah?
Atau tetap mendung, membawa badai?
Waktu berlalu, tapi aku tetap terjaga,
Di antara harapan dan ketakutan yang saling bertabrakan.
Apa arti mimpi yang belum teraih?
Apa makna langkah yang tak tahu tuju?
Hati ini terus bertanya pada angin,
Mencari jawaban yang tak kunjung kutemukan.
Tapi aku sadar, meski bingung dan takut,
Masa depan bukanlah soal pasti atau tidak,
Ia adalah perjalanan panjang yang mesti dilalui,
Dengan setiap detik yang terus berjalan,
Meski tak tahu di mana akhirnya.
Puisi ini berhasil menggambarkan perasaan kebingungan, ketidakpastian, dan kegelisahan yang mendalam. Bahasa yang digunakan sangat indah dan memukau, mampu mengekspresikan konflik batin dengan kuat. Meskipun tema yang diangkat klise, pengarang berhasil menampilkan sudut pandang yang segar. Namun, kejutan dalam teks tidak begitu kuat, sehingga terasa sedikit monoton. Meski demikian, kekuatan emosi yang tersampaikan sangat menggugah dan mampu membuat pembaca merenung. Puisi ini memberikan refleksi yang dalam tentang arti perjalanan hidup dan ketidakpastian yang menyertainya.