Puisi Cendana asa Berjudul Genggam 6 Bait 18 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
Puisi 6 Bait 18 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
C

Genggam

© Cendana asa

Naluri insan untuk menggenggam
Tuhan memilihkan dia
Hanyut dengan suka duka nuansa
Apapun yang terjadi tidak boleh dilepas

Waktu tak bisa berbohong
Kembali dititik ku sadari

Dia yang terikat tidak bisa ku genggam
Semakin erat rengkuhanku semakin aku terluka
Dia yang tak bisa menerima
Atau aku yang tak bisa merelakan segalanya

Harus terus berjalan bagaimanapun cuacanya
Harus ada yang mengalah

Kini ku memilih memendam
Dalam ikatan
Semua kukuh tertuju padanya
Tidak ada lagi
Selain diri sendiri

Semua tetap kosong


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Genggam’ menyajikan sebuah perjalanan batin yang dalam dan penuh gejolak, mencerminkan konflik antara perasaan dan realitas. Penulis dengan cermat menggambarkan ketidakmampuan untuk melepaskan sesuatu yang telah menjadi bagian dari diri, meskipun hal itu membawa luka. Emosi yang dihadirkan cukup kuat, terutama ketika menggambarkan rasa sakit dari ketidakmampuan untuk menggenggam sesuatu yang tidak bisa dimiliki sepenuhnya. Pilihan kata seperti ‘terikat’ dan ‘terluka’ menambah intensitas emosi yang disampaikan. Dari segi keindahan bahasa, puisi ini menggunakan diksi yang sederhana namun efektif dalam menyampaikan pesan, meskipun tidak terlalu banyak permainan kata yang menonjol. Ide tentang pergulatan batin ini memang bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia puisi, tetapi penulis berhasil menyajikannya dengan nuansa yang personal dan intim. Kedalaman makna muncul dari refleksi terhadap diri sendiri dan penerimaan akan kenyataan, meskipun elemen kejutan tidak terlalu terasa karena alur puisi yang cukup bisa ditebak. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan ungkapan yang jujur dan tulus dari hati yang berusaha memahami dan merelakan sesuatu yang hilang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *