Puisi Maya Anggraina Berjudul Malam Memanggil 3 Bait 9 Baris
M
Malam Memanggil
© Maya Anggraina
Malam begitu terasa meresahkan
Pikiran dan hati saling berkecamuk, tanpa arah dan tujuan
Hembusan halus menembus kulitku
Tanpa ku sadari, aku terlarut dalam layarku
Terdengar suara menggelegar, memecah gendang telinga
Ternyata jendela masih terbuka menganga
Suara detik terus memekik dan melambai padaku
Seperti layaknya ibu, yang selalu mengingatkanku
Kini aku mencoba terlelap, beriringan dengan malam yang ikut melenyap dan menanti baskara yang menghadap
Puisi ‘Malam Memanggil’ menggambarkan perasaan resah dan kegelisahan dengan indah. Penggunaan bahasa yang metaforis memperkuat kekuatan emosional pembaca, menciptakan suasana yang gelap namun puitis. Meskipun tema malam dan kegelapan sudah umum dalam sastra, penggambarannya tetap memberikan kejutan dengan sentuhan personal yang kuat. Namun, dalam hal kedalaman makna, puisi ini mungkin bisa lebih dikembangkan untuk memberikan lapisan emosional yang lebih dalam. Keaslian ide tampaknya kurang terpancar sepenuhnya karena tema yang digunakan sudah umum. Secara keseluruhan, ‘Malam Memanggil’ adalah sebuah karya yang menggugah emosi dan membawa pembaca ke dalam perjalanan malam yang misterius.