Puisi PencilSpirit Berjudul Jika Aku Tahu 2 Bait 11 Baris

P
Jika Aku Tahu
© PencilSpirit
Jika aku tahu itu akan menjadi yang terakhir kalinya...
ketika melihatmu pergi berlalu kuakan erat memelukmu
Jika aku tahu itu akan menjadi yang terakhir kalinya...
Aku ingin menyisihkan beberapa menit untukmu
Berhenti lantas katakan Aku mencintaimu
Tapi mungkin aku salah...
dan hari ini adalah semua yang aku dapatkan
Kau berlalu tanpa sempat menoleh kebelakang
Dan entah hujan itu akhirnya tak dapat terbendung
Mendung yang tertahan,
kini jadilah telaga yang bersarang
Puisi ‘Jika Aku Tahu’ berhasil menangkap nuansa kehilangan yang mendalam dan memikat. Penggunaan repetisi pada frasa ‘Jika aku tahu’ menciptakan rasa penyesalan yang menyentuh, seolah-olah penyair berusaha mengingat momen berharga yang kini hanya tinggal kenangan. Gambar-gambar visual seperti ‘hujan’ dan ‘mendung’ memperkuat suasana hati yang melankolis, memberikan pembaca pengalaman emosional yang kuat. Namun, meskipun keindahan bahasanya cukup menawan, ada kalanya pilihan kata terasa klise. Ide yang diusung tentang penyesalan dan cinta yang tidak terungkap memang tidak baru, tetapi disajikan dengan cara yang cukup orisinal dalam konteks puisi ini. Di sisi lain, kedalaman makna puisi ini cukup menggugah, menyiratkan bahwa setiap momen berharga harus dihargai, dan bahwa cinta tidak selalu terucap. Namun, elemen kejutan dalam penyampaian mungkin kurang, karena pembaca dapat merasakan arah puisi ini sejak awal. Secara keseluruhan, ini adalah puisi yang menyentuh dan menggugah perasaan, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam untuk menemukan elemen kejutan yang lebih kuat.