Puisi Ken Berjudul Ketika pergi 3 Bait 10 Baris
K
Ketika pergi
© Ken
Seakan semesta mendukung
Membiarkan diri termenung
Jiwa gadis yang terusik
Monokrom hidup yang menghiasi
Waktu berhenti sekian detik
Menyisakan pilu beribu pelik
Bawa aku menemukan hati
Hati yang bersembunyi di balik awan
Bayangannya selalu hadir
Berkata rindu terasa syahdu
Puisi ‘Ketika pergi’ mengajak pembaca menyelami nuansa kesedihan dan kerinduan yang dialami oleh seorang gadis. Penggunaan frasa ‘monokrom hidup’ dengan cerdik menciptakan gambaran yang kuat tentang suasana hati yang kelabu dan penuh kesedihan. Dalam konteks ini, puisi ini berhasil menampilkan kekuatan emosi yang mendalam, di mana perasaan rindu disampaikan dengan sangat puitis. Selain itu, kata-kata yang digunakan memiliki ritme yang indah dan melankolis, memberikan pengalaman membaca yang menyentuh. Namun, meski ide tentang kerinduan terkesan universal, ada sedikit keumuman dalam penggambaran yang membuatnya kurang mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini menunjukkan potensi yang besar dengan keindahan bahasa yang terjalin dan kedalaman makna yang layak untuk dieksplorasi lebih jauh.