Puisi pungki78 Berjudul Ibuku 7 Bait 26 Baris
Ibuku
Ibuku mungkin penggalan kisah lampau
tapi lisannya sadurkan masa depan
dan yang dia rasa
adalah jawaban segala gundah
Tak cukup kata sakti
mungkin bisa jadi keramat
yang tangis nya adalah titah bagi langit
Ibumu mungkin serupa dengan ibuku
bagian makhluk teristimewa
dimana selalu jadi titik ternyaman kita untuk berhenti
bermanja tapi tak berlabuh
hanya sekejap untuk menghela
Lantas dia pun akan berkata
"Berangkatlah lagi anakku"
Ibumu mungkin serupa dengn ibuku
perempuan biasa yg senyumnya jadi pustaka segala cerita
dimana belaian nya jadi ganja segala luka
Ibumu mungkin serupa ibuku
makhluk yang jadi batas antara kutukan dan ridho
dimana senyumnya jadi mantra segala asa
Ibumu mungkin serupa ibuku
wujud klasik keindahan dan rekaman segala senja
tentang rinduku dan rindumu
Akan kata pulang
akan kata kembali
akan kata ibu
Puisi “Ibuku” berhasil menyuguhkan kekuatan emosional yang mendalam, menciptakan ikatan yang erat antara pembaca dan sosok ibu. Penulis dengan cermat menggambarkan sosok ibu sebagai pilar kehidupan, menggabungkan elemen nostalgia dengan harapan untuk masa depan. Pemilihan kata yang puitis dan ritmis menambah keindahan bahasa, meskipun ada beberapa frasa yang bisa diperhalus untuk meningkatkan aliran. Ide yang diusung mengenai peran ibu sebagai sumber kekuatan dan kenyamanan merupakan tema yang universal, namun disajikan dengan sentuhan pribadi yang sangat orisinal. Makna yang terkandung di dalamnya juga cukup mendalam, menggambarkan perjuangan dan kasih sayang seorang ibu yang tiada henti. Namun, elemen kejutan terasa minim, karena tema ini sering dijumpai dalam karya lain. Secara keseluruhan, puisi ini sangat menyentuh dan membangkitkan rasa haru, meskipun ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam pada elemen kejutan.