Pergiku tanpamu
…
Puisi 7 Bait bergambar di atas berjudul Pergiku tanpamu karya Regine ratu sofiane
Ada beribu tutur nasehat
Dari setiap celotehan singkat
Ada berjuta untaian cerita
Dalam suatu keikhlasan cinta
Tepat di wajahmu yang kian menuju senja
Kutemukan kedamaian yang terpatri di sana
Tentang tetes peluh yang tak pernah palsu
Melebihi semangat yang tak pernah ragu
Andai, aku...
Puisi ini bertujuan,
Biar saja bila jauh dari keindahan,
Informasi yang jadi bait-bait rima,
Sebuah eksperimen yang pantas dicoba.
Mari kita mulai saja,
Sebuah puisi tanpa makna,
Sebuah karya sastra yang tak biasa,
Namun kupikirkan tiap-tiap diksinya.
Ha ha
SEVA, kata yang berarti kebaikan,
Duh cah bagus.. Anakku lanang
Duh cah bagus.. Anakku lanang
Do podo pintero ngaji
Suk nek gede dadi wali
Ditresnani para nabi
Ditresnani marang Gusti
Duh cah bagus… Anakku lanang
Duh cah bagus.. Anakku lanang
Jolali ngibadah limo
Munggah kaji, ngaji poso
izinkan fakir ini bersimpuh menengadah
harapkan ampun atas segala salah
dari belasan purnama yang berlalu sudah
tidak sebagaimana kemarin
kenduri kumpul kekraban baik terjalin
beberapa dewasa dan anak kecil berlarian
berdoa datang dan melawan diam
merendah meronta dan meminta
tetaplah tangguh tumpah darahku
...
Apa itu dirinya panca indra keharmonisan kesan kekuasaan serta merta cerita dalam derita.
Cerpen tulisan singkat kutuliskan didirinya bahkan naskahpun tak terbaca.
Adakah ilalang yang masih tumbuh menjulang hadirlah sang pemenang.
–
Pemenang yang menenang bukan pemenang yang menantang tetapi lebih kepenyayang.
Dirinya ada dan sosok jiwanya dilatih apakah...
Geliat Pejuang Agama berangkat di laga ilmiah
didorong pujangga akal dan penjaga amaliah
tak lagi dikhawatirkan akan hiruk pikuk rupiah
ada kala menangisi keseharian yang mesti ditinggalkan
sedikit merenungi kesenangan yang harus dilupakan
beberapa menyesali dunia yang wajib dielakkan
berpisah sementara bukan berarti benci
bukan...
Semilir di hilir
Bertongkah arus keras mengalir
Derasnya sama dan kemas
Kerap dan malar selalu mengusir
Lalu bagaimana hendak kutulis
Seribu garit yang terguris
Sekadar calar
Perit di lengan dan betis
Ombak menunduk
Mematah bongkak leher berlekuk
Tika baru terkejar laut...
Aku ingin meraih cita cita
Tapi mengapa aku berbeda
Di kala anak lain berhitung
Di sini aku merenung
Di kala anak lain membaca
Di sini aku masih meraba
Di kala anak lain tertawa
Di sini hati ku penuh luka
Tidak perlu mata...
Ibuku mungkin penggalan kisah lampau
tapi lisannya sadurkan masa depan
dan yang dia rasa
adalah jawaban segala gundah
Tak cukup kata sakti
mungkin bisa jadi keramat
yang tangis nya adalah titah bagi langit
Ibumu mungkin serupa dengan ibuku
bagian makhluk teristimewa
dimana selalu...
Ibunda
Ibu…….
Kaulah malaikat ku
Malaikat yang slalu menemani ku.
Yang slalu ada untuku
Disaat ku sedih dan senang ku.
Ibu…..
Kau bagaikan sinar matahari
Yang menyinari bumi ini
Tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun dari bumi.
Ibu……
Semua umur mu
Kau...
Aku dan ketidakberdayaanku
merasakan jauh darimu
nyatanya kau begitu dekat denganku
katakanlah sejujurnya kepadaku
apa yang ada dibenakmu
bukan hanya janji dan sumpah palsu
lihatlah aku dan ketidakberdayaanku ini
menanggung cinta sendiri
apakah hidupku hanya ada airmata?
apakah hanya ada airmata di hidupku?
...
dalam kesunyian malam
yang selalu menemaniku..
dalam kegundahan hati..
yang terikat dalam pedih.
aku terkekang oleh diriku
aku terjebak dalam kesenduan.
aju membisu di dalam kegelapan..
di temani heningnya malam
dengan kenestapa’an..
ingin ku gapai mimpi itu
mimpi yang tak pasti
mimpi...
Sepasang Hati
Oleh: Leonardo Masus Turnip
Harus kemana hati ini berlabuh
Saat yang dituju enggan membuka hati
Harus kemana cinta ini kusemaikan
Saat yang diharap menutup hati
Mungkinkah perasaan akan selalu tertolak?
Mungkinkah cinta akan selalu dikandaskan?
Jangan hancurkan hati
Meski hati mampu mengobati...
Bukan demi tegak berdiri kau
meneguk minuman berduri
tiang-tiang berjajar sepanjang waktu
menyerah pasrah menunjuk langit
kau bersemayam dalam tiap hendak-Nya
kau mengingatkanku pada Esa
yang tinggal menetap dalam jiwa
terhimpit ego yang kadang menyala
pada nyali penakut seorang kawula
di antara...
Cukup aku mencintaimu saja dalam diam,
Lalu mematikan seluruh harap dalam dada,
Lantas sebait tanya mengusik benakku,
Pernahkah aku terlintas di pikiranmu saat kau tak rindu aku?
kau lihat jendela yang basah itu,
Manakah yang lebih tabah,
‘Hujan Bulan Juni’ tuan Sapardi,
Ataukah Hujan Rinduku...
Kala kisah yang penuh candu dan tawa
Datang jadi rindu guna bersua
Mengingatkan asa yang pernah tercipta
Mengalahkan fakta dan logika
Tak ada berlakunya ahkam
Ini lebih,ini tentang perasaan
Dimana hujan sering dijadikan latar
Dan rintiknya sebagai perumpamaan
Menyayat namun nikmat
Kutipan dalam...
Hai manisku..
Pagi ini aku terbangun dibelaian lembut kabut tebal yang turun dari puncak gunung itu.
Apa kabar dirimu sayangku?
Apakah kau merasakan rindu yang perlahan menusuk kedalam sumsum tulang belakang seperti dinginnya pagi hari ini yang kurasakan?
Bisakah kau datang sejenak memberikanku sentuhan hangat meskipun itu...
Aku berada dalam ruang lengkap
Alat dan korban nan berarti
Kaki berdiri tanpa penat
Tangan bekerja tiada letih
Baju kering terasa panas
Keringat menetes tak terhitung
Aku haus dahagaku kering
Hati dan pikiran kacau tak bertepi
Kacau hangat terlampau pilu
Melihat korban tak...
apa kabar lagu?
masihkah kau simpan kenangan
yang kutitipkan pada nada-nadamu,
yang kutanam pada bait-bait syairmu?
mainkan dirimu, sebab aku merindunya
jangan kau takut aku terluka
sebab ia yang mengajari untuk mengampuni
telah kuampuni
dengan pengampunan yang lebih besar
ketimbang amarah yang kuperam
...
Dunia terasa indah bila aku bersamamu
Indahnya hidupku karena mencintaimu
Aku membutuhkan cinta sucimu
Karena cintamu membahagiakanku
Aku terpesona melihat kecantikanmu
Dalam fikiranku hanya ada namamu
Aku ingin selalu melihat senyummu
Ketika aku ada didekat dirimu
Hidupku terasa disorga bila disampingmu
Wajah jelitamu...
Seolah bersebab
Kita meritme sedalam gendang rasa
Nada-nada selaras jadi
Memetik tiap-tiap senar rindu senandung gelora pecinta
Oh ….
Kau yang membirama sebagai nyawa dalam pelaminan asmaraku
Romansamu hanguskan rembulan di ufuk malam
Serasa menjiwai di seluruh badani
Hayatku tersuguhkan sebagai separuhmu
Oleh karenanya, dengarlah
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang...
Ku ambil pena dan mulai mengayunkannya
menarilah ia di atas secarik kertas dengan polosnya
Menirukan gerak tangan, menulis huruf merangkai kata
Dalam redup sekilas kutangkap bayang wajahmu
Bayang wajah yang tak mungkin bisa kusentuh saat ini
Karena jarak yang menjadi pemisah antara aku dan dia
Dari...
Dia tak pandai dalam BERTUTUR,
Dan sangat sulit untuk BERBAUR,
Mencoba hidup seperti sang FIGUR,
Walau tak sempurna didalam JUJUR,
dia tetap berjalan mengikuti JALUR.
Ketika yg lain menikmati LIBUR,
dia memilih bekerja LEMBUR,
namun saat masuk di medan TEMPUR,
yang lain berhasil...