Puisi Danny Faldy Berjudul Dermaga 3 Bait 14 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
D
Dermaga
© Danny Faldy
Akulah dermaga,
Menepilah, meski sesaat tak mengapa
Letakanlah riuh risalah disampingku
Bersenandunglah jika itu baik buatmu
Merapatlah, lipatlah megah layarmu
Jatuhkan jangkarmu tepat di jantungku
Hingga rantai itu benar-benar menghujam
Dan tak sanggup kutolak perihnya
Jika telah usai, telah tenang batinmu
Berlayarlah, sejauh aku tidak lagi melihatmu
Tinggalkan, lupakan dermaga itu
Biar aku yang menjaganya
Hingga esok pagi, dermaga hanyalah persinggahan
...
Puisi “Dermaga” ini menawarkan kedalaman emosional yang sangat kuat, menyoroti kompleksitas perasaan perpisahan dan pengorbanan. Penggambaran dermaga sebagai simbol tempat berlabuhnya rasa dan harapan sangatlah efektif, menciptakan suasana melankolis yang menyentuh. Ungkapan-ungkapan seperti ‘jatuhkan jangkarmu tepat di jantungku’ memberikan nuansa ketulusan dan kerinduan yang mendalam. Dari segi keindahan bahasa, penggunaan pilihan kata yang puitis dan ritme yang harmonis menambah daya tarik puisi ini. Namun, meskipun ide tentang perpisahan ini tidak sepenuhnya baru, cara penyampaian yang personal dan mendalam membawa keaslian tersendiri. Kedalaman makna yang terkandung dalam puisi ini dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara, menciptakan ruang bagi pembaca untuk merenung dan merasakan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini masih terbilang minim, karena alur dan tema yang diangkat cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, “Dermaga” adalah puisi yang berhasil menyentuh hati, meskipun ada beberapa area yang bisa lebih dikembangkan untuk memberikan kejutan yang lebih menggugah.