Puisi Danny Faldy Berjudul Bukit 2 Bait 11 Baris
D
Bukit
© Danny Faldy
Ia duduk bersimpuh di atas bukit
Memandangi sekitar, dari luasnya savana
Ia rebahkan badannya, diatas rumput-rumput
Hingga tak terlihat oleh ilalang yang menjulang
Ia terpejam,
Oleh hembusan angin
Matahari yang bersinar muram
Dan siulan burung-burung di atas dahan
Ia benar-benar terpejam
Ketika alam telah menina bobokkan
...
Puisi “Bukit” ini berhasil menciptakan suasana yang tenang dan reflektif. Penggambaran yang rinci tentang alam, seperti savana dan ilalang, memberikan nuansa ketentraman yang mendalam. Pemilihan kata-kata yang lembut dan penggunaan ritme yang teratur menambah keindahan bahasa puisi ini. Namun, meskipun puisi ini menyentuh tema kedamaian, ide yang diusung terasa cukup umum dan belum sepenuhnya orisinal. Makna yang terkandung dalam puisi ini juga cukup dalam, mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam, tetapi masih terdapat ruang untuk eksplorasi lebih lanjut. Elemen kejutan dalam puisi ini kurang kuat; penyampaian pesan terasa linier tanpa twist yang mengejutkan. Secara keseluruhan, ini adalah puisi yang indah dan menenangkan, meski bisa lebih inovatif dalam ide dan penyampaian.