Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul Bait Bait Rindu 5 Bait 17 Baris
G
Bait Bait Rindu
© Gadis Tanah Ganja
Kurindu
Pada sajakmu
Aksaramu hipnotis jiwaku
Berkelana arungi dunia hayalku
Kurindu
Surat kecilmu
Bagaikan semanggi empat
Menjagaku hingga malam berganti
Kurindu
Suara paraumu
Tiap pagi menyapaku
Sehangat mentari menyetubuhi embun
Kurindu
Setiap doamu
Kala sujudmu usai
Aminmu bersambut tengadah tanganku
Aceh, 31 Oktober 2020
Puisi “Bait Bait Rindu” berhasil menyampaikan kerinduan dengan nuansa yang sangat intim dan personal. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, seperti ‘sajakmu’ dan ‘surat kecilmu’, menciptakan kedekatan emosional yang mendalam. Pembaca seolah diajak untuk merasakan setiap bait sebagai ungkapan cinta yang tulus. Keindahan bahasa tampak dari pilihan metafora, seperti ‘sehangat mentari menyetubuhi embun’, yang menghadirkan gambaran visual yang kuat. Namun, meskipun puisi ini memiliki keindahan yang jelas, ada kalanya kesederhanaan ini juga membuatnya terasa agak umum. Di sisi lain, ide tentang kerinduan yang terjalin melalui berbagai elemen kehidupan sehari-hari cukup orisinal dan menyentuh. Namun, kedalaman makna puisi ini masih bisa digali lebih dalam, terutama dalam konteks relasi dan waktu. Elemen kejutan dalam puisi ini relatif minim, karena banyak gambaran yang sudah sering kita dengar dalam puisi-puisi cinta lainnya. Secara keseluruhan, “Bait Bait Rindu” adalah puisi yang mengesankan dalam menyampaikan emosi, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi lebih jauh.