Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul Balon Balon Lope 5 Bait 16 Baris
G
Balon Balon Lope
© Gadis Tanah Ganja
Senyummu semakin mengutuk rindu
Balon-balon lopeku pecah mengangkasa
Mekarkan sakura merah muda di langit senja
Satu satu surat cintaku mulai terbuka
Di langit sana, pada reranting sakura ia terbaca
Biarkan saja tatap camar cemburuimu dan dedaunan mendesah malu-malu
Kala kukecup dirimu di rerimbunan anganku
Duh ....
Selaras rasaku membumbung di langitmu
Biduk kecilku mengayuh menepikan rindu
Riak geloraku semakin mengombak
Menepi basahi butiran-butiran pasir hatimu
Kudengar awan-awan mega berbisik kisah tentang kita
Galaksi-galaksi ternyata ikut berpesta
Kau resmi bersemanyam di dada
Aceh, 09 November 2020
Puisi “Balon Balon Lope” berhasil menangkap esensi kerinduan dan cinta dengan nuansa yang lembut dan puitis. Penggunaan metafora seperti ‘balon-balon lopeku pecah mengangkasa’ dan ‘mekarkan sakura merah muda di langit senja’ memberikan keindahan visual yang kuat, seolah-olah pembaca dibawa ke dalam dunia penuh warna dan emosi. Selain itu, penyampaian rasa kerinduan yang mendalam dalam setiap bait menggugah perasaan, dan pembaca bisa merasakan seolah-olah mereka juga terlibat dalam kisah cinta yang digambarkan. Meski demikian, ada beberapa bagian yang mungkin terasa terlalu melankolis, sehingga bisa mengurangi dampak emosional yang seharusnya lebih kuat. Keaslian ide puisi ini cukup menonjol, dengan penggunaan elemen alam sebagai simbol cinta dan kerinduan yang seringkali tak terpisahkan. Namun, ada kalanya gambaran ini terasa sedikit klise, sehingga kurang mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang indah yang berhasil menyampaikan pesan cinta dan kerinduan, meskipun terdapat peluang untuk eksplorasi yang lebih mendalam dan unik dalam pemilihan kata dan citra.