Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul Secawan Candu 4 Bait 8 Baris
G
Secawan Candu
© Gadis Tanah Ganja
Rasanya tlah lelah sayap-sayap ini terbang mencari pintu ke hatimu
Kau selalu berbalik dan menjadi bayangan semu
Selebihnya aku meniduri angan di tepian telaga rindu
Derunya selalu membuatku mabuk tanpa tahu waktu
Bagaikan secawan khamar
Setelah candu kutenggak habis
Tanpa malu ucapkan rindu di sisa-sisa sadarku
Aceh, 27 Oktober 2020
Puisi “Secawan Candu” berhasil menangkap esensi kerinduan yang mendalam dengan imagery yang kuat dan penggunaan bahasa yang puitis. Penggambaran sayap yang lelah dan bayangan semu menciptakan suasana melankolis yang mendalam, mencerminkan perasaan terjebak dalam kerinduan. Metafora ‘secawan khamar’ sebagai simbol candu memperkuat tema ketertarikan yang tidak terhindarkan, meskipun menyakitkan. Namun, meskipun keindahan bahasanya sangat mengesankan, ada kalanya pilihan kata terasa sedikit klise, yang dapat mengurangi keaslian ide. Meskipun demikian, kedalaman makna yang terkandung dalam puisi ini sangat kuat, mengajak pembaca untuk merenung tentang cinta dan kerinduan. Elemen kejutan kurang terasa, namun keseluruhan puisi tetap memberikan dampak yang mengesankan dan menyentuh hati. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang layak diapresiasi, meski ada beberapa aspek yang dapat diperbaiki untuk mencapai tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi.