Puisi anonym Berjudul Tuntas 6 Bait 32 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
5
Score
3.8
1 Voters
Puisi 6 Bait 32 Baris Tentang IbuDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
a

Tuntas

© anonym

naifmu kerap menumbangkan harap
yang kususun dalam riuhnya sunyi
mempasikan tiap laju darahku
kala mengingat garis wajah yang kau gores
dalam kanvas waktu dengan bintang yang paling cemerlang
yang kerap menyegarkan cerita yang kutanam dalam baris abjad

kusudahi puisiku bukan karena kutak jeli
memahami kondisi, maaf, kabar teramat cepat datang
dan menjadi sebab mengapa isyarat yang kuberi
berakhir dengan terlampau pasti
menghangatkan tiap inti dalam diri
menyudahimu dalam ingatan

datanglah dengan seribu Arjuna di belakangmu,
datanglah dengan ribuan pasopati di balik pesonamu
dan tak akan undur aku dari para ksatria yang menyusup
pada tiap helai rambut dan deru nafasmu

akan kupadamkan kenangan yang kau takik
melalui embun pagi yang menitis di kedua matamu
yang kerap membuat para ksatria gugur di padang kurusetra
dengan lesat panah yang ‘kan membakar bumi;
dengan api dari jiwa Wisanggeni

dan betapapun aku tak di ingini dunia,
dengan piawai, aku mampu memadamkan hasrat
meski masih serupa biji niat cukup dengan sekepal kisah
tentang redupnya matahari sebagai pertanda bahwa
selalu ada daya untuk mengharamkan puisi-puisiku
bagi para bidadari penghuni loka

maka, akan kuterima dengan tangan terbuka
dengan rasa yang paling lapang dalam dada
sumpah serapah seluruh umat manusia
karena akulah Ardalepa; senopati mahasakti
yang hanya akan mati karena keinginanku sendiri.


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    5
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Tuntas” adalah sebuah karya yang menampilkan keindahan bahasa dan kekuatan emosi yang mendalam. Penggunaan metafora yang kaya, seperti ‘garis wajah yang kau gores dalam kanvas waktu’, menciptakan gambaran visual yang kuat dan menyentuh. Emosi yang terkandung dalam bait-bait puisi ini sangat terasa, mencerminkan kerinduan dan ketidakpastian yang dialami penulis. Namun, meski indah, ada kalanya keaslian ide terkesan terpengaruh oleh tema-tema klasik, seperti pertempuran dan cinta yang berulang. Kedalaman makna yang dieksplorasi cukup mengesankan, meski terkadang bisa terasa berlebihan dalam penyampaian. Elemen kejutan ada, tetapi tidak terlalu mencolok, sehingga pembaca mungkin bisa menebak arah puisi ini. Secara keseluruhan, “Tuntas” adalah puisi yang menyentuh dan patut diapresiasi karena keindahan bahasanya yang mengalir dengan harmonis, meski tidak sepenuhnya baru dalam tema yang diangkat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *