Puisi Tika Nur Amini Berjudul Tertatih 3 Bait 12 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
4
1 Voters
Puisi 3 Bait 12 Baris Tentang Patah HatiDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
T

Tertatih

© Tika Nur Amini

Remuk setengah jiwa ini
Dihempas sikap dinginmu yang menyeruak
Dikau lari bawa sobekan memar di hati
Dan aku masih merayapi bola matamu yang membelalak

Tatapku kosong bagai tak bernyawa
Yang dihiasi muram dan palsunya senyuman
Tubuhku lunglai tanpa makna
Kemana?kemana larinya jiwa raga?

Aku menyusuri luka terdalam
Ku tak temukanmu berjajar waktu
Ternyata raga dan jiwaku dikau pendam dalam dalam
Pergimu itu mematikanku


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Tertatih” berhasil menangkap dilema emosional yang mendalam melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna. Penyair menggambarkan perasaan kehilangan dengan sangat kuat, menciptakan suasana yang seolah membawa pembaca merasakan remuknya jiwa dan kepedihan yang dialami. Pilihan kata seperti ‘dihempas’, ‘memar’, dan ‘lunglai’ menambah intensitas emosional yang dirasakan, menjadikan pembaca terhubung dengan rasa sakit yang tergambar. Keindahan bahasa terletak pada kemampuan penyair dalam merangkai kata-kata dengan ritme yang selaras, meskipun ada beberapa frasa yang bisa dipertajam untuk meningkatkan daya pikat. Dari segi keaslian ide, puisi ini menyajikan tema universal tentang kehilangan dan kerinduan, namun tetap mampu menghadirkan sudut pandang yang unik. Kedalaman makna sangat terasa, terutama dalam gambaran perjalanan jiwa yang terhimpit oleh kenangan, meskipun ada ruang untuk eksplorasi lebih mendalam mengenai bagaimana kenangan tersebut membentuk identitas individu. Elemen kejutan, meskipun ada beberapa momen yang mengejutkan, bisa diperkuat lebih lanjut untuk menambah dampak akhir puisi. Secara keseluruhan, “Tertatih” adalah karya yang menggugah dan layak diapresiasi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *