Puisi Alexander Kombaitan Berjudul suara para dina 5 Bait 18 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
3.4
1 Voters
Puisi 5 Bait 18 Baris Tentang KehidupanDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
A

suara para dina

© Alexander Kombaitan

Dari kaki bumi aku berseru
menyeruakan ratap tangis para dina
biar raga sepu
bukan berarti meminta

apalah daya hamba sahaya
melihat gelap tanpa cahaya
hanya modal berani
kami gigih teruji

selayang pandang aku maju
menghentak para penindas
mencabit-cabit ragu
tanpa peluru panas

bukan muka berseri
jika hati terbakar
bukan cinta dihati
bila nestapa membara

akulah sang dina
duka nista, namaku


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    3
    3.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi berjudul “suara para dina” ini berhasil mengungkapkan rasa sakit dan perjuangan dengan sangat kuat. Penggunaan frasa seperti ‘ratap tangis para dina’ dan ‘gelap tanpa cahaya’ menciptakan gambaran yang mendalam tentang penderitaan yang dialami. Emosi yang terpancar dari setiap bait terasa nyata, seolah-olah penulis mengajak pembaca merasakan ketidakadilan yang ada. Dalam hal keindahan bahasa, meskipun terdapat beberapa pilihan kata yang kurang halus, secara keseluruhan bahasa yang digunakan cukup memikat dan kuat. Keaslian ide juga terlihat jelas, di mana penulis berani mengangkat tema yang sering terabaikan, yaitu suara dari mereka yang terpinggirkan. Namun, ada kalanya makna yang disampaikan bisa lebih dalam, mengingat tema besar ini berpotensi untuk dieksplorasi lebih jauh. Terakhir, elemen kejutan dalam puisi ini sedikit kurang, meskipun penulis memberikan beberapa twist yang menarik, tetapi pengembangan ide bisa lebih bervariasi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang menyentuh dan menggugah, meski masih ada ruang untuk perbaikan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *