Puisi Dicky Satriyan NIko Anas Berjudul Malam Kotor 1 Bait 8 Baris
D
Malam Kotor
© Dicky Satriyan NIko Anas
Sisa lingkar obat nyamuk mewiridkan nubuat sepi nan dingin
Berlarik ke dusun tubuh tak terjangkau suara
Dijaga ujung pena tanpa nama
Asap melinting jejak hibrid dari suhu dan waktu
Dalam sekutu jarum merah
Yang berputar di palung dada
Mirip hialin tanpa sedikit beling
demi melebihi kaca paling putih
Puisi “Malam Kotor” menyajikan gambaran yang kuat dan memikat tentang kesepian dan kerinduan. Penggunaan metafora seperti ‘sisa lingkar obat nyamuk’ dan ‘jarum merah’ menciptakan nuansa yang mendalam dan menggugah emosi. Bahasa yang digunakan sangat puitis, dengan aliterasi dan ritme yang harmonis, meskipun terkadang bisa terasa kompleks bagi pembaca awam. Ide yang diusung pun cukup orisinal, menyoroti kontras antara dunia luar dan batin manusia yang terperangkap dalam kesunyian. Sebagai pembaca, kita diundang untuk merenungkan makna di balik setiap bait, yang menunjukkan kedalaman emosional dari pengalaman manusia. Namun, ada kalanya, keindahan bahasa yang berlebihan mungkin sedikit mengurangi kejutan yang diharapkan dalam puisi. Secara keseluruhan, ini adalah karya yang sangat berharga dan patut diapresiasi.