Puisi Yoga Ilhamsyah Berjudul ERA 1 Bait 12 Baris
Y
ERA
© Yoga Ilhamsyah
Kala dimana manusia,
Saling mencela...
Tak ada lagi tegur sapa
Yang ada hanya petaka
Manusia semakin membabibuta
Merasa paling sempurna Tak ada lagi jalinan saudara
Semua pentingkan dirinya
Tak ada pula rasa percaya
Tenggang rasa sirna
Entah kemana,
Perginya...
Aku jadi saksi mata...
Puisi “ERA” ini dengan tegas menggambarkan kondisi masyarakat yang semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Melalui pilihan kata yang lugas dan langsung, penyair berhasil menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap perilaku manusia yang egois dan saling mencela. Penggunaan gaya puitis yang sederhana, namun penuh makna, menciptakan resonansi emosional yang kuat bagi pembaca. Frasa-frasa seperti ‘Tak ada lagi tegur sapa’ dan ‘Tenggang rasa sirna’ mencerminkan kehilangan yang nyata dalam hubungan antarmanusia. Namun, walaupun puisi ini memiliki kekuatan emosional yang tinggi, terdapat sedikit kekurangan dalam variasi bahasa yang digunakan, yang terkadang terasa repetitif. Di sisi lain, ide yang diangkat tentang alienasi sosial sangat relevan dengan konteks zaman sekarang, memberikan nuansa keaslian yang patut diapresiasi. Dengan demikian, puisi ini tidak hanya menyajikan kritik sosial, tetapi juga mendorong pembaca untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan sesama. Di akhir, meskipun tidak ada elemen kejutan yang mencolok, keseluruhan karya ini tetap menyentuh dan menggugah kesadaran kita akan keadaan sekitar.