Puisi Stefanus Renaldi Berjudul Sonata Kehidupan Manusia 4 Bait 20 Baris
Sonata Kehidupan Manusia
Ketika AKU bertanya
Apakah itu kebaikan?
Ketika AKU bertanya
Apakah itu kejahatan?
Ketika aku bertanya lagi
Apakah itu kehidupan sebenarnya?
Seperti sebuah sungai yang mengalir
Empat ratus empat puluh hertz merupakan nada dasarnya
Tempo, birama, dan nada-nada lain telah menggangu ketenangannya
Dan nada dasar itu telah berubah
Oleh arus yang menggoyahkan harapannya
Namun
Sebuah sonata tercipta
Mayor,minor, dan dominan
Tidak berjalan mengikuti klef begitu saja
Sebuah pola yang indah meliputi titik garis yang menciptakan sebuah stanza yang mengagumkan
Setiap kejahatan dilengkapi kebaikan
Setiap minor dilengkapi mayor
Karena begitulah kehidupan tercipta
Menciptakan harapan setelah dua garis di akhir menandakan coda dari sebuah cerita
Puisi “Sonata Kehidupan Manusia” menggambarkan perjalanan kompleks kehidupan manusia dengan sangat puitis. Melalui pertanyaan retoris yang diajukan, penulis berhasil menarik perhatian pembaca untuk merenungkan makna kebaikan, kejahatan, dan kehidupan itu sendiri. Penggunaan metafora musik, seperti ‘sonata’, ‘tempo’, dan ‘nada’, memberikan kekuatan naratif yang tidak hanya indah tetapi juga mendalam. Struktur puisi yang mencerminkan pola musikal menambah keunikan, seolah-olah menggambarkan perjalanan kehidupan yang tidak selalu harmonis namun tetap menghasilkan keindahan. Namun, meskipun ada banyak kekuatan dalam ungkapan ini, beberapa bagian terasa kurang tajam dalam penyampaiannya, yang mungkin mengurangi dampak emosional secara keseluruhan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang dualitas kehidupan, meski ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam lagi untuk mencapai puncak emosinya.