Puisi Esti flurid Berjudul Malam Kelam 4 Bait 11 Baris
E
Malam Kelam
© Esti flurid
Senja merona
Menandakan petang datang
Hewan malam pun mulai menyanyikan lagu
Kala temaram mulai menyeruak
Sunyi mulai senyap
Ditemani lentera temaram
Aku terbujur dalam kesunyian
Lamunan menerawang
Ke kerinduan yang mendalam
Rindu yang tak kunjung tersampaikan
Semakin dalam
Puisi “Malam Kelam” berhasil menggambarkan suasana malam yang melankolis dan mengundang perasaan kerinduan yang mendalam. Penggunaan kata-kata seperti ‘senja merona’ dan ‘lenteratemaram’ memberikan nuansa visual yang kuat, memikat pembaca untuk merasakan ketenangan sekaligus kesedihan. Meskipun ada keindahan dalam deskripsi alam, mungkin puisi ini bisa lebih mengeksplorasi emosi yang lebih kompleks, sehingga pembaca dapat merasakan intensitas kerinduan yang diungkapkan. Selain itu, ada beberapa repetisi dalam frasa yang dapat dipertimbangkan untuk memberikan variasi dan kekuatan lebih. Namun, keaslian ide tentang kerinduan dan kesunyian malam sangat relevan dan universal, membuat puisi ini mudah dihubungkan oleh banyak orang. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh hati dan menghadirkan kedalaman makna yang bisa direnungkan lebih lanjut.