Puisi Ary Farish Berjudul racau 3 Bait 12 Baris
A
racau
© Ary Farish
Sepi sendiri,
Meracau hati
Mengharap pergi
Tapi bukan dari hati.
Sepi sendiri,
Berjauhan Diri,
Meracau Hati,
Tetap dinanti.
Sepi sendiri.
Tetap menanti.
Ikhlas dari hati.
Melangkaui Diri
Puisi berjudul ‘racau’ ini berhasil menyentuh inti perasaan kesepian dan kerinduan dengan cara yang sederhana namun mendalam. Pengulangan frasa ‘Sepi sendiri’ menciptakan ritme yang khas, memberi penekanan pada rasa keterasingan yang dialami penyair. Meskipun kata-kata yang digunakan cukup lugas, kekuatan emosi dalam puisi ini dapat dirasakan dengan nyata, terutama dalam ungkapan kerinduan yang terpendam. Namun, ada kalanya repetisi terasa sedikit berlebihan dan dapat mempengaruhi alur baca. Dari segi keindahan bahasa, meskipun tidak menggunakan kosakata yang terlalu rumit, pilihan kata yang tepat memberikan nuansa yang kuat. Keaslian ide puisi ini terletak pada cara penyair mengungkapkan keinginan untuk bebas dari belenggu perasaan, meski terkadang tampak klise. Kedalaman makna puisi ini cukup baik, terutama dalam menggambarkan konflik antara keinginan dan kenyataan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, sehingga pembaca bisa memprediksi arah puisi ini dengan mudah. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang menyentuh tentang kesepian dan harapan, meskipun ada ruang untuk eksplorasi yang lebih mendalam.