Puisi ja'far shodiq Berjudul untuk-Mu yang selalu di hati 1 Bait 17 Baris
j
untuk-Mu yang selalu di hati
© ja'far shodiq
Gelap rasanya..
Gerak lengkuk berkecamuk dalam pikirku.
Gerah rasa-nya.
Sunyi mendekapku terlalu kuat.
Bersama sepasang mata yang terus mengawasi.
Sedang mereka selalu tertawa di sekelilingku dengan bangga.
Bising... melebur dalam derasnya rasa.
Rasa yang membuatku lemah.
Sedang kau selalu tersenyum manis menatapku.
Senyum-Mu mengandung beribu makna.
Senyuman manis yg selalu menyayat dan mengiris hati-ku
Muak rasanya...
Namun. Terlalu lemah diri ini untuk menantang.
Sedang berpalingpun aku tidak sanggup
Kau terus menemaniku dalam setiap detak jantung-ku.
Pasrah.. ku bersimpuh dan bersujud di depan-Mu
Dengan nalarku yang dangkal nan gersang...
Puisi “untuk-Mu yang selalu di hati” berhasil menangkap perasaan yang mendalam melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat. Penggambaran suasana gelap dan sunyi menciptakan atmosfer yang sangat terasa, seolah-olah pembaca diajak merasakan beban emosional yang dialami penulis. Pilihan kata seperti ‘gelap’, ‘gerak lengkuk’, dan ‘sunyi mendekapku’ menunjukkan keahlian penulis dalam menggambarkan perasaan yang kompleks. Meski demikian, ada beberapa bagian yang mungkin terasa repetitif, sehingga mengurangi dampak emosional yang ingin disampaikan. Dalam hal keaslian ide, penulis membawa tema cinta dan pengorbanan yang umum, namun dengan sentuhan pribadi yang membuatnya terasa lebih dekat dan relatable. Kedalaman makna dalam puisi ini cukup nampak, terutama dalam penggambaran ketidakberdayaan dan penerimaan. Namun, elemen kejutan terasa kurang, karena alur emosional yang disajikan cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh dan menunjukkan potensi yang besar dari penulis untuk menggali lebih dalam lagi.