Puisi Stelly Mayola Zulkifli Berjudul secangkir diksi 2 Bait 4 Baris
S
secangkir diksi
© Stelly Mayola Zulkifli
saya dan sepi sedang berdiskusi
saya tidak ingin kopi, saya hanya ingin secangkir diksi
kami menikmati secangkir diksi dengan penuh hikmat
sejak hari itu saya sangat mencintai sepi dengan teramat sangat.
Puisi “secangkir diksi” menyuguhkan sebuah pengalaman yang intim antara penulis dan kesunyian. Pemilihan kata yang sederhana namun mendalam menciptakan nuansa yang hangat dan akrab. Frasa ‘secangkir diksi’ menjadi metafora yang kuat, melambangkan bagaimana kata-kata dapat membawa penghiburan dan pemahaman dalam kesendirian. Meskipun terdapat elemen repetisi, hal ini justru menambah ritme dan kedalaman emosi yang dirasakan. Namun, meskipun puisi ini menyentuh, ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam terhadap nuansa kesepian yang dialami. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menangkap esensi perasaan dengan cara yang elegan, meskipun tidak ada elemen kejutan yang mencolok. Sebuah karya yang patut diapresiasi untuk kejujuran dan keindahannya, meski bisa lebih berani dalam menyampaikan ide yang lebih kompleks.