Puisi Rimbapena Berjudul Sebelum Rindu 5 Bait 16 Baris
R
Sebelum Rindu
© Rimbapena
Kita kerap terlalu naif untuk menyadari adanya kesempatan mempersiapkan diri
dari apa yang akan terjadi
dan lebih suka menimpakan kesalahan
atas apa yang kita dapatkan
pada keadaan.
Seperti pagi yang tiba-tiba,
siang yang melenggang,
atau malam yang diam-diam
meminta kita pulang,
kita pun alpa pada pertanda senja
bahwa apa saja yang terpahat di cakrawala hanyalah saujana mata.
Seperti demikian,
kita lalai memperhitungkan
bahwa yang kita ucapkan
apakah akan menjelma harapan
atau hanya jadi kenangan.
Ka, bisa bikinin puisi romansa 5 bait tapi kt²nya itu tidak mencolok , untuk puisi d sklh d tunggu y
Puisi “Sebelum Rindu” menyajikan refleksi yang mendalam tentang kesadaran dan penyesalan dalam menghadapi waktu yang terus berlalu. Penulis berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kita sering kali mengabaikan pertanda-pertanda yang ada di sekitar kita. Penggunaan metafora seperti ‘pagi yang tiba-tiba’ dan ‘malam yang diam-diam meminta kita pulang’ menciptakan gambaran yang kuat dan menimbulkan rasa nostalgia. Bahasa yang digunakan memiliki keindahan tersendiri, dengan ritme yang mengalun lembut, meskipun terkadang terasa agak kompleks. Keaslian ide yang diusung juga patut diacungi jempol, karena mengangkat tema universal yang relevan dengan pengalaman manusia. Namun, ada beberapa bagian yang bisa lebih disederhanakan untuk mencapai kedalaman makna yang lebih jelas. Elemen kejutan dalam puisi ini mungkin kurang terasa, karena alur berpikirnya cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menggugah dan memancing refleksi, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam hal penyampaian dan eksplorasi ide.
Nilai-nilai untuk kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut: