Puisi Dirnaf Berjudul Tak di Duga 4 Bait 13 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
4
Kekuatan Emosi
3
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 4 Bait 13 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
D

Tak di Duga

© Dirnaf

Ada selembar kertas ku genggam
Tak di duga dirimu sedang meram
Di bawah ratapan bulan yang sedang tersenyum
Tanpa sepatah kata dalam kenyataan; meski mimpi mu sedang menggenggam

Esoknya terbit yang lahir dari senyuman
Tanpa sepatah kata dirimu membuatkanku sarapan
Secangkir gelas dan semangkuk untuk dimakan
Tak di duga kamu masih bermimpi membangun rumah tangga

Selalu tak di duga malam menghampiri kembali
Ini mimpi kita bertemu lagi
Di hadapan bangunan sekolah kita
Tak di duga dirimu menjadi bidadari ku di surga

Suatu Perpustakaan, 22 November 2022


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    4
    Kekuatan Emosi
    3
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Tak di Duga’ menyajikan narasi yang penuh kejutan dengan alur mimpinya yang mengalir dari satu adegan ke adegan lain. Melalui permainan imajinasi, puisi ini mengajak pembaca untuk melintasi batas antara kenyataan dan mimpi. Kekuatan emosinya terletak pada kesederhanaan momen-momen tak terduga yang diciptakan, seperti ketika seseorang yang dicintai tiba-tiba muncul dalam mimpi, atau ketika kenangan sekolah membawa kita kembali ke masa lalu. Dalam segi keindahan bahasa, puisi ini mengandalkan metafora visual yang menggambarkan bulan tersenyum dan sarapan pagi yang dibuatkan dengan penuh kasih. Walaupun demikian, beberapa bagian terasa kurang mendalam dalam menggali emosi yang lebih kompleks, sehingga kesannya lebih seperti sketsa momen daripada introspeksi mendalam. Keaslian ide dan elemen kejutan hadir dengan baik, terutama dalam cara puisi ini memadukan elemen-elemen sehari-hari dengan nuansa mimpi. Namun, untuk mencapai kedalaman makna yang lebih signifikan, puisi ini bisa memperkaya jalinan emosional dan hubungan antara narator dan subjeknya. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menyenangkan dengan momen-momen manis yang mengundang senyum.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *